Bunda, Ajarkan Anak 6 Hal Ini untuk Pilih Jajanan Sehat
Salah satu langkah penting dalam memilih camilan sehat untuk anak adalah menghindari camilan dengan warna yang mencolok.
Secara umum, anak-anak memiliki kecenderungan untuk menikmati camilan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua camilan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan anak.
Maka dari itu, sebagai orangtua, sangat penting untuk mengetahui cara memilih camilan yang sehat dan bergizi untuk si kecil. Bagaimana caranya? Berikut adalah beberapa panduan yang dapat diterapkan, seperti dilaporkan oleh sumber dari Klikdokter:
1. Hindari Camilan Berwarna Terang
Salah satu langkah penting dalam memilih camilan sehat untuk anak adalah menghindari camilan dengan warna yang mencolok. Maka, pastikan Anda mengajari anak untuk tidak memilih camilan dengan warna yang sangat cerah atau mencolok.
Sebagian camilan seringkali diberi pewarna buatan seperti rhodamin atau zat pewarna lainnya, yang sebenarnya digunakan dalam industri tekstil agar terlihat lebih menarik.
Meskipun pewarna buatan ada yang aman dan telah disetujui untuk digunakan dalam makanan, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk perilaku maladaptif pada anak-anak, sindrom iritasi usus, migrain, dan bahkan risiko terkena kanker.
2. Pilih Tempat Jualan yang Bersih dan Penjual yang Menjaga Kebersihan
Ajarkan anak untuk memilih camilan di tempat yang bersih, jauh dari saluran air, tempat sampah, dan kontaminan seperti asap, debu, serta lalat. Anda bisa memberikan contoh kepada anak dengan menghindari tempat-tempat yang kurang bersih.
Selain itu, penting juga untuk menunjukkan kepada anak untuk memperhatikan kebersihan penjualnya. Kondisi kebersihan penjual mencerminkan kualitas camilan yang dijual. Ini bisa mencakup penggunaan sarung tangan plastik saat menyiapkan camilan atau mencuci tangan setelah menerima uang dari pelanggan.
3. Jauhi Camilan yang Tidak Dibungkus
Camilan yang tidak terbungkus atau tertutup rapat cenderung rentan terkontaminasi oleh debu, lalat, kuman, atau virus. Ini juga berlaku untuk camilan yang dibungkus dengan kertas bekas atau koran. Oleh karena itu, ajari anak untuk memilih camilan yang telah dibungkus dengan rapi.
4. Pilih Camilan yang Tidak Berlebihan Rasa
Beberapa camilan seringkali diberi bahan penyedap rasa yang berlebihan, sehingga memberikan rasa gurih dan tajam. Contoh yang paling umum adalah camilan yang mengandung monosodium glutamat (MSG), micin, atau vetsin.
Meskipun MSG tidak secara signifikan menurunkan tingkat kecerdasan seseorang, tetapi terlalu banyak konsumsi MSG bisa menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada individu yang hipersensitif terhadapnya. Mereka dapat mengalami sindrom keracunan makanan, sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, dan sebagainya.
Selain MSG, camilan juga sering mengandung pemanis buatan seperti sakarin yang dapat mengiritasi tenggorokan. Oleh karena itu, ajari anak untuk memilih camilan yang tidak terlalu kuat rasa.
5. Ajarkan Anak Mengenali Camilan yang Telah Kadaluarsa
Beberapa pedagang tidak jujur dan mungkin menjual camilan yang telah kadaluarsa atau bahkan basi. Camilan basi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti perut kembung, mual, muntah, dan diare karena terkontaminasi bakteri.
Ajari anak untuk dapat membedakan camilan yang telah kadaluarsa dari tanda-tanda seperti perubahan rasa, bau yang aneh, perubahan warna, tekstur yang aneh, atau pertumbuhan jamur.
Selain itu, beri anak pemahaman tentang cara membaca tanggal kedaluwarsa pada kemasan makanan.
6. Jangan Terlalu Tergiur dengan Harga Murah
Camila dengan harga sangat murah seringkali menjadi daya tarik bagi anak-anak, terutama jika uang saku mereka terbatas. Namun, harga yang terlalu murah mungkin mencerminkan kualitas bahan yang digunakan.
Camila murah bisa saja mengandung bahan sintetis, daging yang tidak segar, dan sejenisnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak terlalu mudah tergoda oleh harga murah dan tetap memilih camilan yang berkualitas.