parenting

Minggu, 16 April 2023

Bagaimana Sebaiknya Parents Menghadapi Putrinya yang Baru Pertama Menstruasi?

Pentingnya Parents menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak tentang masalah kesehatan reproduksi, termasuk menstruasi.


Cahyaningrum
Ilustrasi organ reproduksi perempuan. (Foto: Cottonbro Studio/Pexels)
Ilustrasi organ reproduksi perempuan. (Foto: Cottonbro Studio/Pexels)

Simak penjelasan pakar kesehatan tentang pentingnya Parents menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak tentang masalah kesehatan reproduksi, termasuk menstruasi.

Tanya:
Banyak Parents yang masih bingung bagaimana cara menghadapi putrinya yang baru pertama menstruasi atau haid.

Anak perempuan yang baru kali pertama menstruasi pasti khawatir dengan apa yang terjadi dengan tubunya.

Tak jarang, ada pula remaja putri yang stres, ketakutan dan bingung harus bagaimana saat darah menstruasi keluar untuk kali pertama.

Parents yang belum berpengalaman atau belum memiliki pengetahuan yang cukup, pasti juga akan bingung bagaimana harus bersikap dan menghadapi anak perempuannya yang baru kali pertama menstruasi?

Jawab:
Dokter spesialis kandungan dr. Yassin Yanuar Sp.OG mengatakan Parents harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak tentang masalah kesehatan reproduksi terutama jika anak perempuannya sudah memasuki masa menstruasi.

"Mereka harus punya pengetahuan yang baik serta mulai bertanggung jawab akan kesehatan reproduksinya. Itulah fungsi orang tua mendampingi mereka pada masa-masa ini," ucapnya dalam sebuah webinar kesehatan di Jakarta, Sabtu (16/4/2023).

Dokter Yassin mengatakan masalah kesehatan reproduksi yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks ke depannya seperti kehamilan tidak diinginkan, aborsi, perkawinan dini, adanya infeksi menular seksual dan HIV AIDS.

"Perempuan yang sudah menstruasi bisa menghasilkan sel telur yang matang, jadi kita betul-betul jaga bagian penting ini untuk kita kawal," ucap Spesialis Obstetri dan Ginekologi Lulusan Universitas Indonesia ini.

Selain itu, kata dr. Yassin, Parents, terutama Moms juga harus berperan dalam mengajarkan anak perempuannya untuk menjaga kebersihan organ kewanitaannya dan tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri.

Agar bisa mengajari anak dengan benar, Parents juga perlu memelajari struktur anatomi organ kewanitaan agar bisa menyebutkannya dengan benar.

"Membersihkan perlahan dari depan ke belakang dan ajari mereka untuk tidak jijik dan tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri, Kita harus ajarin mereka ini punya kamu, ini kamu jaga dan rawat," ucap dr. Yassin yang juga dikenal sebagai influencer itu.

Bila sedang dalam kondisi berkeringat, anak juga diingatkan untuk cepat mengganti pembalut dan memerhatikan celana dan kemaluannya tidak dalam keadaan basah, karena selain lembab, area tersebut juga bisa iritasi sehingga menumbuhkan kuman.

"Disarankan mengganti pembalut 4 sampai 6 jam sekali kalau aktivitas di luar dan berkeringat, intinya mempersiapkan anak untuk mengenali tanda-tanda menstruasi sehingga mereka bisa bawa (pembalut)," jelasnya.

Dokter yang praktik di RS Pondok Indah Jakarta ini juga menambahkan kesehatan reproduksi juga sangat berpengaruh dari status nutrisi, sehingga sangat penting untuk memenuhi nutrisi remaja putri bahkan saat ibu hamil anak perempuan seperti zat besi, tidak terindikasi stunting, tidak obesitas atau terlalu kurus.


 

Tag pendidikan seksual kesehatan reproduksi pertama menstruasi menstruasi

Terkini