parenting

Minggu, 4 Desember 2022

Psikolog Ingatkan Moms n Dads: Jangan Berikan Mainan Anak Berdasarkan Jenis Kelaminnya, Mengapa?

Penting nih untuk Moms n Dads tahu, alasan psikolog menyarankan tidak memberikan mainan anak berdasarkan jenis kelaminnya


Cahyaningrum
Ilustrasi anak-anak sedang asyik bermain dengan mainannya. (Foto: Pexels/Yan Krukov)

Isu kesetaraan gender terlihat sejak di rumah, khususnya saat orang tua hanya memberikan mainan anak berdasarkan jenis kelamin.

Padahal menurut Psikolog Parenting, Ayank Irma, orangtua bisa memberikan mainan apapun kepada anak, seperti anak perempuan bisa bermain mobil-mobilan atau anak lelaki bermain boneka.

"Orangtua berbasis gender dalam memberikan mainan. Padahal di sanalah peran orangtua, mereka memperlakukan anak setara dan tidak terbatas gendernya," ujar Ayank dalam program We See Equal dI SMPN 1 Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Langkah ini penting dilakukan orangtua agar anak memiliki perspektif lebih luas untuk bermimpi dan berkarir di segala bidang di masa depan.

Jadi nantinya, perempuan bisa misalnya, kata Ayang, menjadi masinis, mekanik, teknisi, insinyur, dan sebagainya. 

Begitu juga anak lelaki bisa menjadi desainer, makeup artist, pelukis, chef, bidan, dan perawat, sehingga anak bisa menjadi apapun yang diinginkan, sesuai bakat dan minatnya.

Nggak hanya urusan karir, Moms n Dads juga harus setara memberikan kesempatan belajar dan mendapatkan pendidikan tidak berbasis gender atau jenis kelamin.

"Jadi jika anak bisa menjalani permainan apapun, maka begitu juga dengan pendidikan, kalau anak lelakinya bisa sekolah di universitas atau sekolah tinggi, begitu juga dengan anak perempuannya," tutup Ayank. 


 

 


 

Tag mainan anak Parenting anak ayang irma

Terkini