Sebelum Orangtua Tambah Momongan, Sebaiknya Perlu Perhatikan Beberapa Hal Ini Dulu
Menambah momongan setelah memiliki anak pertama kadang menajdi dambaan orangtua. Namun, perlu diperhatikan beberapa hal dalam mengasuhnya kelak.
Memiliki momongan bagi orangtua yang sudah memiliki anak tentunya bisa menjadi dambaan tersebut. Biasanya, sebagian besar orangtua yang sudah memiliki anak pertama akan merencanakan memiliki momongan dengan melakukan program kehamilan selanjutnya.
Meski begitu Moms and Dads juga harus memahami, jika memiliki anak kedua memiliki tantangan tersendiri, apalagi kalau berbicara pengasuhan anak.
Orangtua pun juga harus memahami cara menghadapi anak pertama dan kedua tidak selalu sama. Karena biasanya, anak kedua bisa saja memiliki kepribadian yang sangat berbeda dengan sang kakak.
Menurut studi Plomin dan Daniels yang dirilis pada tahun 1987, saudara kandung tidak memiliki kesamaan dalam kepribadian.
Bahkan, perbedaan itu bisa melebihi dua orang asing yang sama sekali tidak berhubungan.
Mungkin terkesan aneh, karena 50 persen kode genetik mereka identik. Tetapi dari hasil studi yang digagas Plomin dan Daniels, jawabannya sama sekali bukan pada gen, namun pada lingkungan tempat anak-anak tumbuh.
Walau tumbuh bersama, setiap anak punya hubungan yang berbeda dengan orangtuanya. Anak pun nantinya bisa memiliki bentuk relasi yang berbeda dengan saudara mereka yang lain.
Karena itu, strategi pengasuhan yang berhasil dengan satu anak, mungkin tidak berhasil dengan yang lain.
Bagi para ibu, perlu mewaspadai dengan pengasuhan yang intens supaya tidak mengarah pada stres.
Secara khusus, menjadi 'ibu yang intens' mungkin berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Dalam banyak laporan dan temuan penelitian, terungkap bahwa anak-anak mengisi hidup orangtua dengan kegembiraan dan makna.
Bahkan, studi pada 2013 terkuak jika lelaki dan perempuan yang menjadi orang tua cenderung lebih bahagia daripada yang bukan orangtua.
Namun, bagaimana jika ayah dan ibu tidak bahagia dalam mengasuh anak?
Berdasarkan studi psikologi pada 2012, tim peneliti menemukan, ibu yang mendukung gagasan bahwa perempuan adalah orang tua yang lebih baik daripada laki-laki, lebih cenderung mengalami depresi dan kurang puas dengan kehidupan. Oleh karena itu, kerja sama dengan pasangan menjadi sangat penting.
Perlunya membesarkan anak-anak yang bahagia, lebih mudah jika hubungan ibu dan ayah juga harmonis.
Sehingga perlu trik untuk mencapai kepuasan pernikahan, khususnya terkait dengan pekerjaan rumah yakni melakukannya bersama.