Napas Si Kecil "Grok-Grok", Berbahayakah Dok?

Simak penjelasan dokter tentang penyebab napas bayi terdengar "grok-grok" dan bahaya atau tidak bagi si kecil.

Tanya: 
Parents mungkin pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri bayi atau anak napasnya terdengar grok-grok.

Kondisi ini tentu saja bikin Parents cemas dan kuatir. Lantas, apa yang menyebabkan napas anak terdengar grok-grok dan sebenaranya berbahayakah?

Jawab:
Dilansir laman IDAI, Darmawan B Setyanto (UKK Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia) menerangkan, dalam keadaan normal, dinding saluran napas manusia menghasilkan cairan lendir yang banyak fungsinya.

Salah satu fungsi utama adalah untuk pertahanan saluran napas yaitu untuk memerangkap zat asing yang terbawa dalam udara yang dihirup yang berpotensi menimbulkan gangguan saluran napas.

Lendir ini kemudian akan dibawa keluar oleh suatu mekanisme seperti ban berjalan yang disebut bersihan mukosilier (mucociliary clearance).

Bersihan mukosilier ini dapat diibaratkan seperti petugas kebersihan (cleaning service) di saluran napas.

Lendir yang dibawa dari saluran napas bawah ini kemudian akan sampai di tenggorokan, dan ditelan secara tidak sadar.

Nah, bila jumlah lendir ini lebih banyak daripada biasa, maka akan merangsang refleks batuk, dan anak akan batuk yang tujuannya untuk mendorong gumpalan lendir keluar.

Jadi bersihan mukosilier dan batuk merupakan pasangan mekanisme pertahanan saluran napas yang sangat efektif dan bermanfaat.

Bila tidak ada kedua mekanisme tersebut maka akan tenggelam dalam lendirnya sendiri.

Pada bayi baru lahir petugas kebersihan ini belum begitu terampil dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tersisa lendir dalam saluran napasnya. 
Suara udara napas yang melewati cairan lendir itulah yang menimbulkan suara grok-grok.

Pada pasien yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarga, ibu, ayah, atau anggota keluarga lain, keadaan ini dapat lebih nyata.