parenting

Kamis, 1 Desember 2022

Dear Moms, Kenali Lebih Jauh Soal Bullying (2)

Terkadang anak sulit untuk terbuka tentang apa yang ia alami di sekolah ataupun di lingkungan rumahnya. Moms n Dads baru mengetahui belakangan bahwa anak Anda telah jadi korban bully. Sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa Moms n Dads perhatikan bahwa anak Anda di bully.


Nurakhmayani
Foto: Ilustrasi (pexels/ Rodnae Production)
Foto: Ilustrasi (pexels/ Rodnae Production)

Moms, terkadang anak sulit untuk terbuka tentang apa yang ia alami di sekolah ataupun di lingkungan rumahnya. 

Moms n Dads baru mengetahui belakangan bahwa anak Anda telah jadi korban bully. 

Nah, Moms sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa Moms n Dads perhatikan bahwa anak Anda di bully.

Berikut tanda-tandanya.

Moms n Dads coba perhatikan baik-baik buah hati Anda. 

Amati keadaan emosi anak Anda, karena beberapa anak mungkin tidak mengungkapkan kekhawatiran mereka secara lisan. 

Moms, coba perhatikan tanda fisik anak seperti memar yang tidak dapat dijelaskan, goresan, patah tulang dan luka dalam penyembuhan.

Moms melihat perubahan  anak Anda yang kini jadi takut pergi ke sekolah atau mengikuti acara sekolah dan ia sering menjadi cemas, gelisah, atau sangat waspada.

Selain itu Moms, si anak kehilangan teman secara tiba-tiba atau menghindari situasi sosial

Tanda-tanda lainnya adalah ketika Moms menemukan pakaian, alat elektronik, atau barang-barang pribadi lainnya hilang atau hancur serta si anak seringkali meminta uang untuk alasan yang mungkin kurang jelas atau mencurigakan.

Anak yang menjadi korban bully tiba-tiba prestasinya menurun.

Hal ini juga biasanya diikuti dengan sering bolos atau menelpon dari sekolah minta pulang. 

Korban bully juga kerap mengeluh sakit kepala, sakit perut atau penyakit fisik lainnya serta mencoba terus menerus ingin dekat orang dewasa.

Tidak hanya itu, si anak juga tidak bisa tidur nyenyak bahkan mengalami mimpi buruk.

Moms juga harus perhatikan ketika si anak menjadi sering tertekan setelah menghabiskan waktu online atau memainkan telepon genggam atau komputer (tanpa penjelasan yang masuk akal) dan menjadi sangat rahasia, terutama dalam hal aktivitas online.

Korban bully juga akan menjadi agresif atau memiliki ledakan kemarahan yang tiba-tiba.

Nah,jika tanda-tanda diatas Moms jumpai pada anak Anda ada beberapa langkah yang dapat Moms ikuti.

Pertama, ajaklah anak Anda untuk berbicara terbuka.

Bicaralah dengan anak Anda tentang apa yang mereka anggap sebagai perilaku baik dan buruk di sekolah, di lingkungan sekitar dan online. 

Dengarkan anak Anda secara terbuka dan tenang. 

Fokuslah untuk membuat mereka merasa didengar dan didukung, sambil mencoba menemukan penyebab bullying atau mencoba menyelesaikan masalah. 

Pastikan mereka tahu bahwa itu bukan kesalahan mereka.

Kedua, beritahu anak Anda bahwa Anda mempercayai mereka, Moms senang mereka bercerita bahwa bahwa itu bukan kesalahan mereka.

Yakinkan mereka ya Moms bahwa Anda akan melakukan yang terbaik untuk anak Anda.

Ketiga, Moms n Dads bisa membicarakan dengan guru atau pihak sekolah

Moms n Dads serta anak Anda tidak harus menghadapi bullying sendirian. 

Saat membicarakan dengan guru atau pihak sekolah, Moms n Dads juga bisa menanyakan tentang kebijakan atau panduan mengenai perilaku bullying di sekolah tersebut

Ini mungkin berlaku untuk bullying secara langsung dan online.

Keempat, jadilah sistem pendukung. 

Moms n Dads harus bisa menjadi orangtua yang suportif untuk anak Anda dalam kasus bullying

Selain itu, Moms n Dads juga harus dapat memastikan mereka tahu bahwa ia dapat berbicara dengan Anda kapan saja serta meyakinkannya bahwa semuanya akan menjadi lebih baik. 

Moms n Dads juga dapat bekerja sama dengan sekolah anak Anda dan bahkan pembuat keputusan lokal atau nasional dan pemimpin daerah Anda untuk mengubah kebijakan agar dapat mencegah dan mengatasi bullying!

Stop bullying dan mulailah dari kepedulian terhadap oranglain dengan cara yang sederhana yang dapat kita lakukan. 



 

Tag bullying sekolah perilaku

Terkini