Anak Korban Penganiayaan Rentan Alami Trauma, Orangtua Bisa Mengatasi dengan 9 Cara Ini
Anak sangat membutuhkan orangtua agar ia bisa terlepas dari beban trauma yang dirasakannya.
Mario Dandy Satriyo, anak dari seorang pejabat pajak lagi jadi sorotan publik. Dia adalah satu dari beberapa pelaku penganiayaan terhadap seorang remaja bernama David, anak salah satu pengurus pusat GP Ansor.
Dandy kini berstatus tersangka dan ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan. Sementara David sempat tak sadarkan diri di rumah sakit.
David mendapat beberapa luka akibat penganiayaan tersebut. Wajah sebelah kanan, kepala dan bibirnya robek.
Selain luka fisik, David rentan alami trauma akibat penganiayaan tersebut. Orangtua David harus berperan mengatasi trauma yang muncul.
Dilansir dari laman Hellosehat, berikut upaya atau cara yang bisa orangtua untuk mengatasi trauma pada anak.
1. Dukung anak dan beri ia rasa nyaman
Anak sangat membutuhkan orangtua agar ia bisa terlepas dari beban trauma yang dirasakannya. Karena itu, temanilah setiap saat ia membutuhkan Anda.
Beri keyakinan pada anak bahwa ia bisa melewati hal ini dan juga katakan bahwa Anda sangat menyayanginya.
2. Buat anak merasa aman
Trauma umumnya terjadi akibat anak mengalami atau menyaksikan hal-hal yang berbahaya, seperti tindakan kriminal, bencana alam, dan lain sebagainya. Kejadian tersebut tentunya membuat anak merasa tidak aman.
Kekhawatiran mengenai kejadian serupa terus menghantui anak dan membuatnya merasa ketakutan. Karena itu, cara pertama yang sebaiknya Anda lakukan untuk menghilangkan rasa trauma pada anak adalah dengan sebisa mungkin menciptakan suasana aman.
3. Ajak anak bicara
Cara lainnya untuk membantu menghilangkan trauma pada anak yakni dengan coba dengarkan pahami perasaan mereka dan dengarkan ceritanya. Beri jawaban yang jujur dan mudah dimengerti jika ia bertanya.
Hindari memarahi anak jika ia terus menanyakan hal yang sama. Itu tandanya ia sedang kebingungan dan mencoba memahami apa yang terjadi.
4. Tenang
Untuk mengatasi trauma pada anak, usahakanlah untuk selalu bersikap tenang di hadapannya. Kekhawatiran yang Anda tunjukkan akan membuat ia merasa berada di situasi yang buruk.
5. Pahami reaksi anak terhadap trauma
Reaksi anak terhadap trauma berbeda-beda, bagaimana Anda memahami dan menerima reaksi anak tersebut dapat membantunya pulih dari trauma.
Anak mungkin dapat bereaksi dengan cara sangat sedih dan marah, tidak dapat berbicara, dan mungkin ada yang berperilaku seolah-olah tidak pernah terjadi hal menyakitkan terhadap dirinya.
6. Beraktivitas seperti biasa
Kejadian yang tak terduga seperti bencana alam memang dapat mengubah aktivitas Anda sehari-hari. Namun, segeralah kembali ke rutinitas Anda bersama si kecil, seperti makan dan menonton TV bersama.
Bila anak sedang berada di tempat yang asing seperti kamp pengungsian, sebisa mungkin tetaplah lakukan aktivitas rutin seperti halnya di rumah, meski dalam situasi yang berbeda.
7. Jauhkan dari hal-hal terkait penyebab trauma
Agar segera mengatasi trauma pada anak, pastikan jauhkan ia dari hal-hal yang berhubungan dengan kejadian traumatis yang ia alami.
Misalnya dengan tidak menonton berita dan menghindarkan ia dari pembicaraan tentang kejadian tersebut. Menonton berita tentang kejadian yang pernah anak alami dapat membuat trauma anak memburuk.
8. Beri pengalihan perhatian
Agar dapat menghilangkan trauma pada anak dengan cepat, berikan ia pengalihan perhatian. Ambil contohnya dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang ia sukai seperti bermain bersama teman atau menonton film kartun kesayangan.
9. Beri perhatian khusus
Sesudah mengalami trauma, anak cenderung lebih bergantung pada orangtua, terutama ibu. Karena itu, pastikan Anda memberikan perhatian lebih agar ia segera pulih dari trauma.
Beri ia pelukan agar merasa lebih aman dan nyaman. Jika mereka takut tidur, Anda dapat menyalakan lampu kamar atau biarkan ia tidur bersama Anda.