parenting

Sabtu, 10 Desember 2022

Ajak Anak Bermain di Alam Yuk, Ini Manfaatnya

Saat anak bermain di taman atau kebun, maka ia dapat berimajinasi dan merefleksikan atau mengevaluasi aktivitasnya sendiri merupakan suatu hal yang bermakna bagi tumbuh kembang anak usia dini.


Nurakhmayani
Foto: Ilustrasi anak bermain di taman (pexels/Allan Mas)
Foto: Ilustrasi anak bermain di taman (pexels/Allan Mas)

Moms n Dads, akhir pekan sudah di depan mata artinya waktunya bagi Moms n Dads menghabiskan waktu bersama keluarga.

Nah, saat berkumpul dengan keluarga tak ada salahnya mengajak si kecil untuk bermain di taman atau di kebun atau bisa juga Moms n Dads ajak si kecil untuk menanam bunga serta menyiramnya.

Dengan demikian, Moms n Dads ikut mengajak si kecil menyatu dengan alam. Saat anak bermain di taman atau kebun, maka ia dapat berimajinasi dan merefleksikan atau mengevaluasi aktivitasnya sendiri merupakan suatu hal yang bermakna bagi tumbuh kembang anak usia dini.

Namun tentu saja tetap dalam pengawasan orang dewasa. Moms n Dads dapat memberikan anak kesempatan untuk terlibat aktivitas bermain yang tidak terstruktur di luar ruangan, di mana elemen elemen-elemen alami lebih menonjol, seperti batu, dan air, pepohonan, bunga, kebun sayur dan lain sebagainya yang  berbeda dengan peralatan bermain konvensional yang diproduksi oleh pabrik.
Dilansir dari Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, ada beberapa manfaat bermain di alam untuk anak usia dini, yaitu:

1. Membentuk sikap dan perilaku pro-lingkungan. 
Anak-anak yang terbiasa bermain di alam akan memiliki pemahaman tentang hubungan manusia dan alam beserta keragaman yang terdapat di dalamnya dan bagaimana ia menjaga alam tersebut agar tidak rusak.

2. Menstimulasi perkembangan kognitif dan fisik. 
Kemampuan berpikir kreatif dapat berkembang dengan baik pada anak-anak yang menghabiskan sebagian besar hari mereka di alam. 
Ketika anak-anak diizinkan untuk bergerak bebas di luar mereka dapat menyalurkan imajinasinya dengan baik, misalkan bermain menggunakan batang kayu.

Anak dapat melempar batang kayu tersebut, mengangkatnya dan lain sebagainya. Tentu saja berbeda saat batang kayu ini digunakan dalam ruangan, mungkin pergerakan yang dilakukan saat menggunakan tongkat sangatlah terbatas karena ada hambatan dari benda-benda yang perlu di jaga seperti kaca yang mudah pecah, perabotan di dalam rumah, ruangan yang terbatas dan berbagai kendala lainnya. Artinya anak-anak yang terlibat dalam permainan alam, mereka bergerak dengan cara yang berbeda sesuai jenis permainannya.

3. Menjaga keseimbangan ratio area bermain dan jumlah anak.
bermain di alam dipercaya mampu mengurangi konflik antara anak-anak karena sumber daya dan area bermain menjadi lebih banyak. 
Misalnya, saat bermain di luar mereka tak lagi berebut tempat atau mainan.

4. Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan meningkatkan kesehatan mental.
Anak-anak yang berada di alam bebas akan lebih leluasa saat bermain, apalagi saat covid seperti sekarang ini, mereka dapat saling mengingatkan untuk menjaga jarak sambil bermain
Selain itu bermain bebas di alam juga dapat mengurangi stres dan kebosanan anak yang sering ada di dalam ruangan.

5. Menstimulasi sensory.
Saat anak-anak bereksplorasi dengan berbagai bahan alam seperti pasir, air, kerikil, tanah liat yang ada di sekitar mereka atau bahkan mencoba menginjakkan kakinya ke pasir/tanah, maka hal itu dapat mengembangkan/menstimulasi sensorynya. Saat itu ia bisa merasakan tekstur kasar-halus dan keras-lunaknya suatu benda.

Tak hanya itu, ketika anak-anak berada di lingkungan terbuka maka indera pendengaran, penglihatan dan penciuman juga dapat dikembangkan dengan baik. Mengapa demikian? Karena di alam bebas mereka akan menemukan berbagai hal baru yang pertama kali dilihat ataupun didengar.

Misalnya anak menemukan seekor kupu-kupu yang hingga di bunga, kemudian mengamatinya. Begitupun dengan indera penciuman, misalkan saat di taman, bisa saja mereka mengidentifikasi berbagai bau bunga yang mereka temukan. 
Pun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan indera perasa mereka, misalnya dengan eksplorasi rasa buah yang ditemukan saat bermain.
 
Nah, karena itu Moms n Dads sebaiknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendukung aktivitas sensory ini. 
Sebab hal ini merupakan bagian dari perkembangan otak mereka yang juga akan membantu kemampuan kogitif atau kemampuan berfikirnya.

Moms n Dads, jika ingin mengajak anak bermain ditaman atau di kebun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

Memakai pakaian luar yang sesuai. 
bermain di luar ruangan saat mereka menyatu dengan alam, tentu mereka akan kotor-kotoran, seperti bermain lumpur, air, memegang tanah, kerikil dll. 

Nah, Moms harus menyiapkan pakaian yang berbeda dengan yang mereka pakai saat di dalam ruangan. 

Hindari pakaian yang berwarna putih atau terang. Selain itu pakaiannya juga harus mendukung untuk bergerak bebas, seperti mengenakan celana training atau celana pendek dan sepatu.

Akses ke area bermain.
Sebelum bermain, pastikan anak bermain di tempat yang luas agar leluasa berlari dan bermain. Jika Moms n Dads akan mengajaknya ke taman kota atau ke sawah maka keamanan dan kenyamanan akses menuju kesana perlu disiapkan dengan matang.

Keamanan dan kenyaman area bermain.
Satu hal yang terpenting adalah Moms n Dads harus memastikan bahwa anak dapat bermain dengan aman dan nyaman. 

Hal ini mutlak dilakukan agar tidak ada anak yang cedera atau terluka saat bermain. Pastikan tidak ada benda-benda tajam yang dapat melukai ataupun tempat-tempat yang berbahaya saat mereka injak. Nah, bagaimana Moms n Dads terarik mencoba? 

Tag bermain

Terkini