Bisakah Suplemen dan ASI Menggantikan Imunisasi? Ini Jawaban Satgas Imunisasi IDAI
Suplemen, makanan dan ASI memang bermanfaat untuk proses penyembuhan saat sakit, tetapi ...
Suplemen tidak bisa menggantikan imunisasi untuk mencegah penularan infeksi penyakit menular seperti campak, polio, difteri, dan pertusis, demikian yang disampaikan Anggota Satuan Tugas (Satgas) imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Soedjatmiko, Sp.A(K).
"Suplemen perlu diberikan, tetapi tidak bisa menggantikan fungsi imunisasi. Mau Suplemen apapun, termasuk air susu ibu (ASI)," kata dokter yang akrab disapa Miko dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar daring, Kamis (1/12/2022), dilansir Antara.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa imunisasi akan merangsang kekebalan tubuh spesifik.
Sebagai contoh, vaksin campak yang akan merangsang kekebalan agar tubuh siap menghadapi virus tersebut.
"Begitu virus campak menyerang tubuh anak yang sudah diimunisasi campak, kata dia, anak tersebut akan lebih terlindungi karena di dalam tubuhnya sudah memiliki antibodi terhadap virus tersebut," terangnya.
Sedangkan Suplemen, makanan, dan ASI eksklusif, tambah Miko, tidak dapat menghASIlkan antibodi spesifik sehingga hanya bisa mempercepat proses penyembuhan ketika anak terserang penyakit.
Ia tak menampik bahwa Suplemen, makanan dan ASI sangat bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan kala sakit.
Namun, kata Miko, tidak bisa menggantikan imunisasi. Ini dikarenakan dalam ASI tidak ada antibodi spesifik, adanya antibodi bersifat umum. Kalau bersifat umum, kekuatannya tidak sebagus antibodi yang spesifik.
"Buktinya apa? Negara dengan gizinya bagus, ASI-nya eksklusif lengkap, tetap melakukan imunisasi. Boleh cek semua negara di dunia melakukan imunisasi, tidak ada yang tidak," tegasnya.
Untuk itu, Miko mengingatkan Moms n Dads untuk melengkapi imunisasi anak sesuai yang dianjurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI.
"Jadi lengkapilah imunisasi anak cucu kita, keponakan kita, karena pencegahan yang paling efektif selama ini, penelitian di semua negara, adalah imunisasi. Kalau vaksinnya lengkap, maka antibodi spesifik tadi juga lengkap,” katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan penting Moms n Dads memastikan penerapan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) karena sebagian besar penyakit menular dapat masuk ke tubuh melalui hidung dan mulut.
"Dengan cuci tangan itu kita bisa menghindari (penularan). Tapi yang paling penting memang imunisasi, karena jika masuk (virusnya) dapat dicegah (agar kondisinya tidak memburuk)," kata Miko.