Nenek Berusia 76 Tahun Mengumumkan Kehamilannya, Lantas Bagaimana Risikonya?
Seorang nenek di Italia mengumumkan kehamilannya di usia 76 tahun. Unggahannya di akun media sosial pun menjadi cibiran publik.
Seorang nenek berusia 76 tahun mengumumkan kehamilannya melalui akun TikTok @milina_gatta. Pengumuman tersebut menjadi sorotan karena nenek tersebut menikahi remaja berusia 19 tahun.
Adalah Giuseppe D'Anna, pemuda berusia 19 tahun yang sebelumnya mencuri perhatian publik karena kisah cintanya menjadi perbincangan di media sosial. Meski menjadi kontroversi, mereka tetap tidak menghiraukannya.
Bahkan, keduanya malah semakin kompak dan mesra. Keduanya juga aktif di Instagram @milinagatta_. Dalam beberapa unggahan bahkan mereka mengabadikan momen saat jalan-jalan, berbelanja dan bersama dengan keluarga dan teman-teman mereka.
Kini keduanya tengah berbahagia karena baru saja mengumumkan jika Milina Gatta sedang mengandung anak pertama dari pernikahan mereka. Lewat akun TikTok @milina_gatta, keduanya memberi tahu jika Milina Gatta sedang mengandung bayi perempuan.
Lantas bagaimanakah risiko hamil di usia lanjut?
Berdasarkan studi yang dilakukan tahun 2010 di Israel menemukan wanita hamil berumur 45 tahun ke atas tiga kali lebih mungkin mengalami gestational diabetes dan tekanan darah tinggi selama hamil.
Selain itu, mereka juga lebih berisiko melahirkan prematur dan persalinan caesar.
"Masalahnya apakah pembuluh darah dan jantung pada lansia yang sudah nggak elastis bisa menghandle naiknya volume darah selama hamil? Nah, ini sering menimbulkan risiko tekanan darah tinggi yang lebih besar," kata dokter obstetri dan dinekologi Dr David Cohen kepada ABC News.
"Tetapi karena rahim hanya mengalami sedikit perubahan seiring bertambahnya usia, maka masih mungkin rahim 'menutrisi' janin meskipun usia seorang wanita sudah lanjut," kata Chief Division of Reproductive Endocrinology and Infertility di Columbia University Medical Center Dr Mark Sauer.
Meski begitu, Mark mengemukakan, sebelum memutuskan untuk hamil di usia yang sudah lanjut skrining kesehatan tetap diperlukan dan berbagai pertimbangan terkait risiko yang bisa terjadi perlu dipikirkan matang-matang.