parenting

Selasa, 10 Januari 2023

Bukan Barang atau Mainan, Anak Sebenarnya Butuh Perhatian dan Kasih Sayang Orangtua untuk Bangun Rasa Percaya Diri

Barang dan mainan, sebenarnya bukan sesuatu yang dibutuhkan anak.


Yani
Ilustrasi anak main gadget.

Di zaman seperti saat ini, sebagian orangtua bekerja menjadi hal biasa. Pemenuhan kebutuhan hidup menjadi salah satu tuntutan yang memang tidak bisa dihindari. Namun, risiko bagi orangtua pekerja adalah hilangnya perhatian pada anak.

Tak heran, jika orangtua kemudian berusaha memberikan barang sebagai pengganti perhatian kepada anak yang hilang.

"orangtua berpandangan ngasih barang udah cukup tapi kenyataannya anak enggak butuh itu. Anak lebih senang diberikan waktu, perhatian dan mengharapkan kehadiran yang utuh bersama mereka untuk bisa mengungkapkan apa isi hatinya," ujar Psikolog anak dan pendidikan Dian Nirmala seperti dikutip Antara.

Dian mengatakan, anak lebih membutuhkan perhatian dari orangtua untuk menanyakan kabar atau perasaannya.

Sebab, jika orangtua melakukan hal itu, anak akan percaya kepada orangtuanya dan berani mengungkapkan perasaan.

Ia mengemukakan, ketika anak merasa diabaikan orangtuanya mereka akan memilih bermain gawai. Jika hal tersebut terjadi, akhirnya lebih tertarik dengan barang tersebut daripada bermain dengan orang tuanya.

"Kenapa gadget jadi begitu menarik? Itu PR (pekerjaan rumah) kita untuk menampilkan hal yang lebih menarik. Satu yang tidak bisa didapat dari gadget adalah umpan balik, perasaan emosional tetap dibutuhkan sama anak," jelas Dian.

Dian melanjutkan, peran pentingnya orangtua membangun hubungan dengan anak juga sebenarnya bisa dilakukan dengan menemani mereka bermain.

"Nggak apa-apa, ada gadget tapi harus main sama anaknya, bisa juga kan main gadget bersamanya sambil diselingi dengan permainan lain, enggak perlu mewah bisa menyusun balok-balok, buku-buku atau dari kartu terserah mereka mau disusun jadi apa. Banyak barang tergeletak, rumah berantakan biarin aja, kita lihat apa yang bisa dia dapat dari situ," lanjutnya.

Dengan membiarkan anak berimajinasi dengan mainan, tentunya akan membantu merangsang kreativitas serta rasa percaya dirinya.

Bahkan, jika diberi pujian atas pekerjaannya akan sangat berguna untuk membantu anak yang pemalu atau pendiam dalam mengungkapkan perasaan.

"Anak kalau udah banyak pengalaman akan lebih percaya diri untuk mengungkapkan sesuatu tapi memang perlu effort untuk memancing anak cerita," uajrnya.

"Kadang anak juga enggak mau dipancing, cukup beri ruang untuk anak berekspresi. Beri penghargaan atas usahanya, saat dia merasa dihargai, ia akan yakin kalau bisa lebih dari itu," katanya.

Tag psikologi anak mainan orangtua

Terkini