parenting

Kamis, 15 Desember 2022

Anak Juga Bisa Stres, Begini Cara Menanganinya

Moms n Dads, stres tidak hanya menjadi monopoli orang dewasa saja lho. Anak-anak dan remaja juga bisa mengalaminya.


Nurakhmayani
Foto: Ilustrasi anak stres (pexel/ Gustavo Frings)

Moms n Dads, stres tidak hanya menjadi monopoli orang dewasa saja lho. Anak-anak dan remaja juga bisa mengalaminya.

Tentu saja penyebab mereka stres berbeda seperti orang dewasa, diantaranya adalah masalah dengan teman atau sosialisasi.  

stres adalah perasaan umum yang kita dapatkan ketika kita merasa di bawah tekanan, kewalahan atau tidak mampu mengatasinya. 

stres dalam jumlah kecil bisa baik untuk kita dan memotivasi kita untuk mencapai tujuan seperti mengikuti ujian atau berpidato. 

Tetapi terlalu banyak, terutama ketika terasa di luar kendali, dapat berdampak negatif pada suasana hati, kesejahteraan fisik dan mental, mengganggu kesehatan serta hubungan dengan orang lain.

Moms n Dads saat ini kita banyak mengalami perubahan drastis di dunia. Seperti pindah rumah, menjadi korban bencana, kematian orangtua, ditinggal orang yang dicintai dan lain-lain.  Dan hal tersebut bisa jadi pemicu anak-anak stres.

Moms n Dads, anak-anak tidak selalu mengalami stres seperti orang dewasa. Sementara stres yang berhubungan dengan pekerjaan adalah umum di kalangan orang dewasa.

Kebanyakan anak mengalami stres ketika mereka tidak dapat mengatasi situasi yang mengancam, sulit atau menyakitkan. stres dapat dipicu pada anak-anak ketika mereka mengalami sesuatu yang baru atau tidak terduga.

Selain itu hal-hal berikut ini bisa jadi penyebab anak-anak stres, seperti yang dikutip dari laman Unicef:
1. Pikiran atau perasaan negatif tentang diri mereka sendiri
2. Perubahan tubuh mereka seperti awal pubertas
3. Tuntutan sekolah seperti ujian dan lebih ,banyak pekerjaan rumah seiring bertambahnya usia
4. Masalah dengan teman di sekolah dan bersosialisasi
5. Perubahan besar seperti pindah rumah, pindah sekolah atau perpisahan orang tua
6. Penyakit kronis, masalah keuangan dalam keluarga atau kematian orang yang dicintai
7. Lingkungan yang tidak aman di rumah atau di lingkungan sekitar.

Seiring bertambahnya usia anak, sumber stres mereka dapat meningkat saat mereka mengalami perubahan hidup yang lebih besar, seperti kelompok teman baru, lebih banyak tugas sekolah, dan peningkatan akses ke media sosial dan berita yang lebih luas di dunia. Banyak remaja tertekan oleh masalah sosial seperti perubahan iklim dan diskriminasi.

Moms n Dads harus ingat bahwa anak-anak seperti 'spons' dan menyerap apa yang terjadi di sekitar mereka. Meski terkesan mereka cuek tetapi sebenarnya mereka memperhatikan ketika orang tua mereka stres dan mungkin bereaksi terhadap keadaan emosi itu, apa pun itu.

Anak-anak dan remaja tidak selalu memiliki kecerdasan emosional atau kosa kata untuk mengekspresikan diri sepenuhnya.

Sementara anak-anak yang lebih muda mungkin kurang memahami apa yang sebenarnya terjadi karena usia dan tingkat perkembangan mereka.

Bagi mereka, situasi baru tersebut terasa berbeda, tidak nyaman, tidak dapat diprediksi, bahkan menakutkan.
Moms n Dads bisa memperhatikan anak-anak ketika stres. Berikut ini gejala yang muncul saat anak mengalami stres.

Secara fisik, Moms n Dads dapat mengetahui bahwa anak tidak dalam kondisi baik-baik saja. Anak menunjukkan tanda-tanda seperti: 
• Pernapasan dangkal, berkeringat dan jantung berdebar kencang
• Sakit kepala, pusing dan sulit tidur
• Mual, gangguan pencernaan atau masalah pencernaan
• Kenaikan atau penurunan berat badan karena makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
• Sakit dan nyeri dan jatuh sakit lebih sering.

Sementara secara emosional dan mental, anak menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
• Lekas marah dan marah menyebabkan ledakan emosi atau menarik diri dari keluarga dan teman
• Mengabaikan tanggung jawab, menurunkan efisiensi pada tugas atau mengalami kesulitan berkonsentrasi
• Tekanan emosional seperti terus menerus merasa sedih atau menangis.

Ketika anak-anak dan remaja mengalami stres tentu dukungan serta bimbingan Moms n Dads sangat dibutuhkan dalam membantu menghadapinya. Seperti orang dewasa, anak-anak terkadang perlu diingatkan untuk berbaik hati kepada diri mereka sendiri.

Hal yang harus Moms n Dads lakukan saat mengetahui anak sedang stres adalah sebagai berikut:

1. Temukan pemicunya
Moms n Dads dapat membantu anak Anda mengenali dan mulai melacak saat-saat mereka merasa stres dan mencari pola bagaimana mereka bereaksi. Apa yang terjadi saat itu? Apa yang mereka pikirkan, rasakan, atau lakukan sebelum mereka merasa stres?

Begitu mereka mengidentifikasi kesulitan yang cenderung membuat mereka merasa stres, Moms n Dads dapat bersama-sama mencari cara untuk mencegah stres atau mengatasinya dengan cepat.

2. Tanggapi dengan cinta
Coba Moms n Dads memberi anak cinta, waktu, dan perhatian ekstra. Pantau apakah stres memengaruhi kesehatan, perilaku, pikiran, atau perasaan mereka. Ingatlah untuk mendengarkan mereka, berbicaralah dengan ramah dan yakinkan mereka.

3. Jadilah panutan
Moms n Dads dapat berbicara dari hati ke hati bersama anak. Coba katakan tentang cara Anda menghadapi situasi stres
Moms n Dads dapat berbagi pengalaman sendiri sehingga dapat menginspirasi anak Anda untuk menemukan kebiasaan mengelola stres yang sesuai untuk mereka.

4. Mempromosikan pemikiran positif
Sangat mudah bagi anak-anak, terutama remaja untuk mulai berpikir buruk tentang diri mereka sendiri. 
Jika Moms n Dads mendengar pernyataan seperti "Saya tidak pandai dalam hal apa pun", "Saya tidak menyukai diri saya sendiri", atau "Saya takut keluar", coba deh tanyakan kepada mereka apa yang membuatnya merasa seperti ini dan ingatkan mereka tentang saat-saat yang telah mereka capai sesuatu dan bagaimana mereka melakukannya.

Dengan Moms n Dads melakukan penguatan positif seperti ini maka akan membuat mereka merasa dipahami dan percaya diri bahwa mereka dapat mengatasi situasi stres.

5. Dukung kebiasaan sehat  
Moms n Dads ketika anak stres ajak mereka untuk tidur dan makan.  Para ahli merekomendasikan tidur malam selama 9 hingga 12 jam untuk anak usia 6 hingga 12 tahun.

Remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam semalam. Untuk melindungi tidur, batasi penggunaan gadget di malam hari dan hindari menyimpan perangkat digital di kamar tidur. Semakin baik gizi dan istirahat anak Anda, semakin mereka mampu mengatasi stres.

Coba Moms n Dads mengajak anak jalan-jalan atau wisata ke tempat yang belum pernah ia kunjungi. Bisa juga Moms n Dads memintanya untuk pergi keluar, bermain, dan menghabiskan waktu bersama teman-teman.

Selain itu ajak anak untuk latihan dan aktivitas seperti meditasi dan pernapasan dalam agar membantu dalam menghilangkan stres. Pernapasan perut sangat menenangkan dan membantu kita menarik oksigen jauh ke dalam paru-paru kita. 
Inilah proses 3 langkah yang mudah:

Letakkan tangan Anda di atas perut. Ambil 5 napas dalam-dalam, habiskan 5 detik untuk menarik napas dan 5 detik untuk menghembuskan napas, bernapas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Jelaskan bahwa saat ia menarik napas dan akan meniup perutnya dengan lembut seperti balon. Demikian juga saat mereka menghembuskan napas, udara akan keluar perlahan dari balon lagi.

Nah, Moms n Dads jika cara-cara diatas tadi sudah dicoba, tetapi anak Anda merasa sulit untuk mengatasinya maka pertimbangkanlah untuk bertemu dengan ahli terlatih yang dapat membantu.

Bicaralah dengan dokter keluarga atau konselor untuk meminta nasihat. Jangan takut mencari bantuan profesional untuk anak Anda. 
Apalagi jika stres memengaruhi kehidupan anak, penting bagi mereka untuk mendapatkan bantuan sesegera mungkin agar mereka dapat mulai merasa lebih baik.

Nah, Moms n Dads sekarang sudah paham kan bagaimana menangani anak saat stres
 

Tag stres tips mengatasi stres

Terkini