Anak Dimusuhi Teman? Jangan Baper ya Bunda Tapi Atasi dengan 6 Cara Ini
Ajaklah anak Anda untuk berbicara dengan Anda, sehingga ia merasa dapat berbicara kepada orang yang dipercayainya, yaitu orang tua.
Pada suatu tahap dalam perkembangan anak, mereka akan senang bermain di sekitar rumah dan di sekolah. Namun, tidak dapat dihindari bahwa ada saat-saat di mana anak-anak juga bisa menjadi sasaran perselisihan dengan teman-teman mereka.
Dalam situasi seperti itu, sebagai orang tua, sebaiknya kita tidak perlu terlalu terbawa perasaan atau baper. Ada cara-cara yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut, dengan harapan dapat mengembalikan situasi seperti semula.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang tua jika anak mereka dimusuhi teman-temannya? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil, sebagaimana dilansir dari Kumparan:
1. Dampingi anak
Ajaklah anak Anda untuk berbicara dengan Anda, sehingga ia merasa dapat berbicara kepada orang yang dipercayainya, yaitu orang tua. Anda bisa memulai percakapan dengan pertanyaan tentang apa yang terjadi. Misalnya, tanyakan kepada anak mengenai aktivitas teman-temannya, peristiwa apa yang terjadi sebelumnya, apa yang ia rasakan, apa yang ia pikirkan tentang teman-temannya, dan pertanyaan lainnya. Ingatlah untuk bertanya dengan tenang dan tanpa membuat anak merasa seperti sedang diinterogasi.
2. Tenangkan diri
Pertahankan emosi Anda agar tidak membuat situasi lebih buruk dan memperburuk perasaan anak karena perselisihan dengan teman-temannya. Meskipun mungkin ada perasaan yang mendalam di hati, hindarilah ungkapan seperti "Apakah anak saya yang salah?" atau mencari pembenaran dengan mengatakan, "Anak saya baik dan manis, pasti teman-temannya yang nakal!" Pikiran-pikiran semacam itu hanya akan meningkatkan emosi Anda. Ingatlah bahwa bahkan orang yang paling disukai pun bisa memiliki musuh.
3. Ajak anak introspeksi
Setelah anak menceritakan apa yang terjadi, hindarilah menilai situasi atau menghakimi secara langsung. Lebih baik tanyakan pada anak apa yang telah mereka lakukan kepada teman yang memusuhi mereka, apakah ada kata-kata atau tindakan yang mungkin telah membuat teman atau teman-temannya marah. Coba cari tahu lebih dalam. Mungkin anak Anda tidak menyadari hal tersebut karena fokus pada peristiwa terakhir yang diingatnya.
4. Siapkan anak
Anda dapat membantu anak menghadapi masalah ini dengan mengajarkannya kata-kata atau kalimat yang bisa ia ucapkan jika bertemu dengan teman yang memusuhi mereka. Selain itu, ajak anak untuk berpikir tentang tindakan yang bisa mereka ambil. Misalnya, ketika ada teman yang ingin menjauhi mereka, anak bisa mencari teman lain yang tidak terpengaruh atau pergi ke perpustakaan untuk menikmati waktu membaca buku tanpa gangguan.
5. Ajak anak memikirkan tentang temannya
Diskusikan dengan anak mengenai apa yang mungkin dipikirkan dan dirasakan oleh teman-teman yang lain terhadap teman yang memusuhi mereka, perilaku teman tersebut di dalam kelas, kondisi keluarga teman tersebut, dan sebagainya. Jika ternyata teman yang memusuhi anak Anda juga memiliki banyak musuh atau sering melakukan perilaku nakal, ajarkan anak untuk berempati terhadap situasi teman tersebut.
6. Cari bantuan
Jika perselisihan terus berlanjut dan berdampak buruk pada anak, orang tua dapat berkonsultasi dengan guru. Jika masalah ini terjadi di luar sekolah, Anda juga bisa mencoba berbicara dengan orang tua dari anak yang terlibat untuk mencari solusi yang baik bagi semua anak. Dalam pembicaraan ini, fokus pada upaya mencari solusi daripada menegur atau mengungkapkan kemarahan. Tujuan utamanya adalah mencari cara agar semua anak dapat berbaikan kembali.