Yuk Simak Cara Mona Ratuliu Hadapi Anak yang Sedang Kecewa dan Tantrum
Tantrum dan kecewa dirasakan anak saat masih balita. Mona Ratuliu membagikan tips untuk menghadapi anak yang tantrum dan kecewa.
Keberadaan buah hati dalam sebuah perkawinan tentunya menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu. Tak heran jika setelah memiliki anak, setiap pasangan telah menyiapkannya dengan matang.
Tak ketinggalan, berbagai macam pola asuh anak pun dipelajari melalui berbagai literasi yang bisa dengan mudah ditemui, baik dilakukan dari kalangan selebritas hingga mengacu pada yang pernah dilakukan orang tua.
Dari berbagai pola asuh anak, tentunya ada beberapa cara yang dilakukan orang tua saat si kecil kecewa dan tantrum. Pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco pun membagikannya.
- Biarkan anak berekspresi
tantrum menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian mereka sebagai orangtua. Kondisi ini kerap dialami anak berusia bayi di bawah lima tahun, seperti kedua anak pasangan Mona dan Indra yang saat ini masih berada di fase balita, Numa dan Balint.
Ketika anak merasakan tantrum dan tidak diberikan sesuatu yang diinginkan, rupanya Mona Ratuliu tak melarang anak-anaknya untuk memiliki perasaan kecewa.
Menurut Mona Ratuliu, perasaan itu wajar terjadi pada setiap individu, pun pada anak-anak di usia balita.
- Beri tahu, kecewa itu wajar
Mona Ratuliu mengungkapkan, rasa kecewa ketika sesuatu yang anak inginkan tidak terwujud, tidak menjadi masalah. Bahkan, anaknya dibiarkan untuk marah untuk mengekspresikan perasaan tersebut. Ia juga menuturkan, anak-anaknya juga berhak memiliki rasa kecewa dan marah.
Sehingga hal itu yang membuatnya tidak melarang anak mengungkapkan perasaan mereka ketika sedang tantrum.
- Mengarahkan arahan anak
Kebanyakan dari orangtua tanpa sadar melarang anaknya melakukan banyak hal. Sebenarnya daripada melarang anak, cara Mona Ratuliu yang memilih untuk mengarahkan anak agar mendapatkan pemahaman atas apa yang harus mereka lakukan bisa menjadi pilihan.
Bahkan ketika anak sedang tantrum dan kecewa ataupun marah ketika permintaannya tak dipenuhi, ia memilih untuk mengarahkan apa yang anaknya rasanya dengan cara-cara yang baik dan aman. Dengan begitu, ia berharap anaknya bisa melampiaskan rasa kecewa atau marah yang dirasakannya dengan cara terbaik dan aman pastinya.
