konsultasi

Rabu, 12 April 2023

Penyandang Diabetes Puasa, Bagaimana Cara Atur waktu yang Tepat untuk Minum Obat?

Diabetesi wajib baca informasi soal waktu tepat untuk suntik insulin dan minum obat, agar selama puasa, kadar gula terkendali dengan baik.


Cahyaningrum
Ilustrasi tes kadar gula untuk wajib dilakukan oleh diabetesi, terutama saat puasa. (Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich)

Penyandang diabetes wajib baca informasi mengenai waktu tepat untuk suntik insulin dan minum obat, agar selama puasa, kadar gula terkendali dengan baik.

Tanya:
Seperti diketahui, Pengidap diabetes atau yang disebut diabetesi boleh puasa asal dinyatakan aman oleh dokter.

Saat konsultasi, dokter akan memberi arahan mengenai pengaturan waktu yang tepat untuk suntik insulin dan minum obat agar kadar gula darah terkendali.

Selain memerhatikan waktu yang tepat untuk suntik insulin dan minum obat, apalagi yang harus diperhatikan pengidap diabetesi bila dinyatakan dokter aman puasa?

Jawab:
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD mengatakan, pasien diabetes atau diabetesi memang lebih rentan mengalami kenaikan dan penurunan kadar gula darah saat puasa.

Oleh karena itu pengaturan waktu suntik insulin dan minum obatnya harus benar-benar diperhatikan.

"Sealain harus menjaga gaya hidup, sebagian pasien diabetes juga harus menggunakan suntik insulin secara rutin untuk menjaga kadar gula darahnya," jelasnya secara tertulis.

Perlu Parents ketahui, insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh tubuh untuk membakar kadar gula yang ada dalam darah menjadi energi. 
Pada diabetesi, biasanya sudah tidak bisa memproduksi insulin yang cukup secara alami.

Lantas, seperti apa aturan waktu suntik insulin saat puasa selama Ramadhan? Berikut penjelasan lengkap dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD:

1. diabetesi Boleh Puasa Ramadhan
Umumnya dokter membolehkan puasa jika diabetes terkontrol dengan baik dan tidak memiliki gejala lainnya yang membahayakan kesehatan.

2. Rutin Memantau Kadar Gula
diabetesi wajib memantau gula darah, karena selama sekitar 12 jam tidak minum air.

Tidak minum dalam waktu yang lama bisa menyebabkan kadar gula melonjak tinggi daripada biasanya (hiperglikemia), atau sebaliknya kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).

Itulah yang menjadi alasan mengapa diabetesi harus rutin memonitor kadar gula darah setiap hari, terutama awal-awal berpuasa.

3. Waktu Memeriksa Gula Darah
Memantau gula darah harus dilakukan di waktu yang sama setiap hari saat awal puasa, seperti sebelum sahur, pagi hari, tengah hari, menjelang sore, sebelum buka puasa, dua jam setelah berbuka puasa.

"Dan kapan saja jika Anda mengalami gejala hipoglikemia seperti keringat dingin, lemas, menggigil, berdebar, gemetar," imbuhnya.

4. Hentikan Puasa Bila Hipoglikemia
Apabila mengalami hipoglikemia, segera hentikan puasa untuk sementara hingga kadar gula kembali normal kembali.

Namun bila saat pemeriksaan gula darah rata-rata lebih dari 250 mg/dL, maka diskusikan kembali dengan dokter apakah puasa dapat dilanjutkan.

5. Ketahui Jenis insulinnya
Penggunaan insulin harus rutin sesuai saran dokter. Apalagi jenis insulin ada jangka panjang dan pendek. Jenis insulin ini harus berkonsultasi dengan dokter.

"Ini karena frekuensi penggunaan dan dosis insulin memerlukan penyesuaian selama puasa, dan mungkin akan berbeda dengan sebelum berpuasa," tutur dr. Jimmy..

6. Waktu Konsumsi Obat diabetes
Meski puasa, konsumsi obat mungkin tetap harus dilakukan. Ingatlah bahwa saat puasa, mungkin ada perbedaan cara penggunaan obat, termasuk waktu makan obat, dosis obat, dan frekuensi penggunaan.

Itulah beberapa hal penting yang harus diperhatikan pengidap diabetes bila puasa.

Tag diabetes insulin obat diabetes