Waspada Penyakit Ini Jika Anak Kerap Buang Air Kecil
Diabetes insipidus terjadi ketika anak mengalami kekurangan hormon ADH atau hormon diuretik yang berperan dalam mengendalikan cairan tubuh.
Anak-anak cenderung lebih sering buang air kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Meskipun demikian, jika frekuensi buang air kecil terlalu tinggi, perlu bagi Bunda untuk tetap waspada.
Ketika anak seringkali buang air kecil, hal ini dapat menjadi indikasi adanya penyakit yang mungkin berkembang dalam tubuhnya. Mendeteksinya lebih awal dapat memberikan manfaat, karena pengobatan dapat segera dilakukan.
Dilansir dari laman Halodoc, berikut adalah beberapa kondisi penyakit yang mungkin dialami anak ketika mereka sering buang air kecil:
1. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus terjadi ketika anak mengalami kekurangan hormon ADH atau hormon diuretik yang berperan dalam mengendalikan cairan tubuh. Hal ini mengakibatkan gangguan fungsi ginjal anak dan produksi urine yang berlebihan. Gejala lain yang dapat diperhatikan adalah rasa haus yang berlebihan dan konsumsi air yang meningkat.
2. Diabetes Melitus
Diabetes melitus dapat menyebabkan anak mengalami frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi. Kondisi yang erat kaitannya dengan gula darah ini, disebut juvenile Diabetes, menunjukkan peningkatan kadar gula darah yang dapat diidentifikasi melalui gejala seperti keinginan makan berlebihan (polifagia) dan rasa haus yang konstan (polidipsia), sementara berat badan cenderung menurun.
3. Infeksi pada Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih menjadi penyebab umum anak mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil. Terutama jika anak merasakan gejala lain seperti rasa sakit saat buang air kecil, demam, nyeri di pinggang, dan perubahan warna urine yang lebih gelap. Kadang-kadang, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan mual dan muntah.
4. Stres
Ketakutan, kecemasan berlebihan, atau stres dapat memengaruhi kebiasaan buang air kecil anak. Mungkin mereka akan sering buang air kecil atau bahkan sebaliknya, menahan diri. Jika anak mengalami hal ini, penting bagi Bunda untuk bersikap lebih peka dan berbicara dengan mereka. Ada kemungkinan ada hal-hal yang membuat mereka cemas atau takut.