health

Kamis, 19 Januari 2023

Bahaya Junk Food yang Kini Jadi Penyebab Bertambahnya Hipertensi dan Diabetes pada Anak

Junk food yang merupakan makanan dengan kandungan kalori, lemak dan gula yang tinggi harus dihindari oleh anak agar tidak memicu terjadinya diabetes dan hipertensi.


Yani
Ilustrasi salah satu junk food, chiki ngebul.

Penyakit hipertensi dan diabetes yang terjadi di Indonesia kini sudah mulai menjadi masalah di dalam keluarga. Pasalnya, tak hanya orang dewasa, saat ini anak-anak pun bisa berpotensi terkena penyakit tersebut.

Dokter spesialis anak Piprim Basarah Yanuarso mengemukakan, persoalan tersebut berasal dari konsumsi anak yang berasal dari junk food atau makanan yang memiliki kalori, lemak dan gula.

"Masalah junk food ini adalah masalah global. Jadi, kalau kita lihat ke swalayan, itu makanan cemilan yang dikonsumsi oleh kita dan anak-anak kita betul-betul refine carbs. Tinggi gula dan tinggi lemak trans yang sangat inflamatif," katanya yang juga menjabat Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Maraknya junk food membuat banyak anak di usia remaja sudah terkena obesitas dan diabetes mellitus tipe 2 yang jumlahnya terus meningkat setiap harinya. Tak hanya itu, Dokter Piprim menyebut sudah banyak anak remaja yang menderita hipertensi.

Padahal, menurutnya, hipertensi adalah penyakit yang banyak diderita saat seseorang memasuki masa penuaan. Karena itu, junk food sudah tidak bisa lagi ditoleransi, karena industri akan selalu berinovasi.

Ia menyarankan agar kembali ke makanan alami sebisa mungkin dan dimulai dari tingkat rumah tangga.

“Jadi, kembali ke makanan alami, makanan yang dimasak sendiri, seperti sayuran, ada karbohidrat kompleks, rebus-rebusan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengemukakan dengan membekali anak makanan alami, orangtua bisa memastikan asupan protein hewani tercukupi. Seperti telur ceplok atau ikan goreng, tapi dengan catatan tidak menggunakan tepung, karena kadar gula yang akan bertambah.

Selain itu, Piprim mengingatkan kepada setiap orangtua agar selalu memberikan makanan yang sehat bagi anak dengan menjaga keseimbangan asupan gizinya agar tidak memicu terjadinya kekurangan gizi maupun obesitas.

"Jangan sampai anak-anak kita di satu kutub dia mengalami stunting, pendek karena malnutrisi kronis dan mengakibatkan penyakit-penyakit berulang, juga di kutub yang lain dia obesitas karena sindrom metabolik," katanya.

Tag idai hipertensi diabetes junk food

Terkini