Weekend Masih Aja Sibuk? Ini 4 Cara Agar Moms n Dads Tetap Dekat dengan Anak
Menjaga kedekatan dengan anak akan semakin menguatkan bonding antara orang tua dengan anak.
Banyak kegiatan anak dan orangtua yang bisa dilakukan agar bonding terjalin, sehingga penanaman nilai kehidupan dan pendidikan bisa diterima anak dengan baik.
Sayangnya studi di 2018 melansir bravo tv, menemukan setiap hari keluarga hanya bisa menghabiskan waktu bersama cuma 37 menit, akibat kesibukan kerja dan kegiatan harian.
Padahal akhir pekan jadi salah satu waktu terbaik berkumpul dengan keluarga, tapi seringnya masih saja ada kesibukan di hari tersebut.
Nah, bagi Moms n Dads yang bingung bagaimana caranya, empat langkah ini bisa dilakukan agar tetap bisa dekat dengan anak meski sibuk dengan pekerjaan dikutip dari siaran pers Kata Oma.
1. Bangun Bonding Sejak Bayi
Kedekatan bunda dengan anak sebenarnya sudah terjalin sejak bayi. Bonding yang kuat ini akan menjadikan anak terus terhubung dengan anak.
Seiring waktu berlalu, bonding ini harus terus diperkuat agar anak tetap merasa dekat dan bunda selalu ada untuknya.
2. Tetap Biasakan Ada Kontak Fisik
Peluk dan cium tetap diperlukan agar anak merasa nyaman dan terhubung dengan bunda. Kontak fisik di sini menjadi sinyal rasa sayang dan cinta kepada si kecil.
Kontak fisik dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Toh sebenarnya kontak fisik ini merupakan dorongan naluri bunda terhadap si kecil.
3. Ciptakan Ritual Keluarga
Agar anak tergerak untuk menghabiskan waktu bersama adalah dengan menciptakan ritual keluarga yang seru dan menyenangkan. Misalnya dengan menonton acara favorit di televisi.
Bisa juga main game online mengingat sekarang ini banyak digandrungi anak-anak. Ritual keluarga akan lebih seru bila dilengkapi dengan camilan atau minuman yang disenangi anak-anak.
4. Pentingnya Makanan Sehat
Sementara itu mengutip Creative Bio Science, memasak tanpa bahan pengawet bisa bantu seseorang terhindari dari penyakit pernapasan seperti asma.
Selain itu gluten free adalah salah satu protein yang terkandung dalam gandum, dan menguranginya bisa menurunkan risiko negatif di saluran pencernaan, termasuk penyerapan kalsium jadi lebih maksimal.
Sedangkan makanan ber-MSG umumnya nggak disarankan dikonsumsi bayi atau anak-anak, dan bermanfaat untuk menurunkan risiko pusing, sakit kepala, badan lemas, otot tegang hingga alergi.