Sssttt...Si Kecil Punya Teman Imajinasi Lho
Teman imajinasi si kecil ternyata bermanfaat bagi perkembangan anak, salah satunya meningkatkan kreativitas anak.
Moms, mungkin pernah mendengar si kecil berbicara sendiri saat asyik bermain dengan mainannya tanpa ada teman sebayanya.
Memang sejak usia 2 tahun, anak mulai menunjukkan ketertarikan untuk memiliki teman bermain.
Tak terkecuali juga teman imajinasi, teman pura-pura yang dibuat oleh anak-anak dalam imajinasi mereka.
Teman ini sosok yang terkadang tak terlihat, terkadang menjadi nyata dalam bentuk hewan atau benda kesayangan yang digambarkan dan diperlakukan seperti hidup oleh anak-anak.
Misalnya anak berbicara dengan bonekanya, kemudian memandikan dan memberikan makan dan masih banyak perlakuan lainnya layaknya memperlakukan kepada manusia.
Dilansir dari Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, teman imajinasi pada usia ini adalah hal yang wajar dan umum terjadi karena memang mereka memiliki majinasi yang tinggi pada usia tersebut.
Selain itu, pada usia ini juga memiliki kosep berteman yang mengantarkan mereka pada kegiatan bermain.
Anak-anak akan mengenal banyak hal tentang kehidupan melalui bermain, menafsirkan apa yang mereka pelajari dan amati, serta memperoleh banyak keterampilan lainnya.
Nah, teman imajinasi membantu mereka untuk melakukan hal tersebut, dan biasanya ia akan menghilang saat anak berusia usia 7 tahun ke atas.
Ada beberapa manfaat keberadaan teman imajinasi pada anak, yaitu:
Pertama, meningkatkan kreativitas dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi, memiliki teman imajinasi mendorong mereka untuk lebih kreatif. Selain itu juga dapat mendukung perkembangan kognitif.
Biasanya mereka akan mencoba memahami pikiran orang lain melalui permainan yang mereka mainkan sehingga menemukan cara komunikasi baru.
Kedua, mengelola emosi, dapat membantu anak-anak untuk mengelola emosi.
Misalnya saat anak merasa kesepian, maka teman imajinasi hadir sebagai alat pengaturan emosi karena memberikan kesempatan untuk semua jenis pengalaman interpersonal seperti komitmen, kerjasama, empati dan konflik.
Lebih lanjut, teman imajinasi juga memungkinkan anak untuk mengenali pengalaman sosial yang lebih menantang.
Ketiga, meningkatkan kepercayaan diri.
Anak-anak menggunakan teman imajinasi mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan mencerminkan citra diri layaknya di depan orang lain.
Keempat, kemandirian.
teman imajinasi dapat berfungsi sebagai dukungan kemandiran.
Sebab, bermain dengan teman imajinasi dapat memberikan kesempatan untuk melawan ketidak berdayaan dengan menciptakan dunia imajinasi di mana anak memiliki kendali penuh dalam permainan tersebut.
Saat bermain mereka dapat mempraktekkan kemampuan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan baru atau untuk mengimbangi keterampilan yang mereka miliki yang belum pernah mereka praktekkan di kehidupan nyata.
Namun, Moms harus waspada jika teman imajinasi anak malah membahayakan atau mengkhawatirkan perkembangan anak.
Seperti ketika anak-anak sudah tidak bisa membedakan antara imajinasi untuk bermain dengan kehidupan yang sebenarnya.
Saat anak memiliki teman imajinasi yang jahat kemudian mempraktekkannya dalam dunia nyata, misalnya menyuruh mengambil pisau kemudian ingin melukai orang lain atau diri sendiri, Moms harus peka dan melarang perbuatan itu.
Atau jika teman imajinasi anak mengatakan hal-hal penuh kebencian kepada anak, atau mendorong mereka untuk berperilaku buruk, misalnya menyuruh untuk memusuhi seseorang, maka hal ini harus menjadi perhatian Moms.
Hal lain yang perlu Moms perhatikan jika teman imajinasi seorang anak menghalangi bersosialisasi dengan anak-anak lain di kehidupan nyata.
Sehingga mereka menjadi sosok yang individualis, tentu hal ini tidak baik untuk tumbuh kembang mereka.