Rafathar Masih Kecil Udah Jago Basket, Ini Pentingnya Olahraga untuk Anak
Rafathar jago main basket hingga raih juara, ini dia pentingnya olahraga untuk anak
Belum lama ini, video Rafathar Malik Ahmad yang tengah bermain basket viral di media sosial. Dari tayangan video tersebut, banyak netizen yang sangat kagum dengan putra pertama Raffi Ahmad tersebut.
Dalam video yang diunggah ulang oleh akun @lambegosiip pada Minggu (20/11/2022), Rafathar terlihat menggunakan pakaian olahraga dari sekolahnya yang berwarna navy.
Dia terlihat menangkap bola yang dioper oleh temannya. Kemudian, dengan cepat ia mencoba melewati segerombolan tim lawan yang mencoba menghadang dan merebut bola basket yang ada di tangannya.
Sambil mengambil ancang-ancang, Rafathar pun dengan penuh percaya diri melemparkan bola ke arah ring. Ternyata bola tersebut benar-benar masuk ke dalam ring dan mencetak poin.
Terkait hal tersebut, ini beberapa penjelasan pentingnya olahraga untuk anak berdasarkan usianya.
1. Anak usia 1 – 4 tahun
Pada usia ini, idealnya anak sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat. Pada masa ini, olahraga diperlukan untuk memperkuat kemampuan dasar motor kasar. Selanjutnya, aktivitas fisik melatih fungsi dan kemampuan motorik halus, koordinasi mata dan tangan, keseimbangan, dan ritme gerak fisik.
Pada usia 1-4 tahun ini, jenis olahraga yang bisa dilakukan anak yakni bermain secara aktif seperti berjalan, berlari, memanjat, dan lainnya. Si kecil pun dapat melakukan interactive guided play atau bermain interaktif dengan arahan seperti latihan menari.
Sebuah penelitian di Iowa, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa anak-anak yang secara aktif bermain memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan tulang yang optimal. Banyak penelitian lain yang membuktikan bahwa bermain aktif mencegah anak dari kelebihan berat badan dan obesitas.
2. Anak usia 5 – 10 tahun
Di usia ini, anak sudah lebih lincah dan dapat melakukan permainan yang lebih bervariasi. Untuk melatih fokus dan kemampuan berpikirnya, bentuk olahraga yang dapat dilakukan adalah permainan yang menggunakan sedikit instruksi.
Misalnya, bermain sepak bola yang memerlukan aktivitas lebih kompleks dan keterampilan kognitif, serta perlu bekerja sama dalam tim.
Perbanyak kegiatan berupa aktivitas fisik berulang-ulang dan hindari gerakan yang terlalu kompleks. dan dapat melatih keterampilan berpikir. Kegiatan yang dilakukan antara lain berlari, berenang, melempar, dan menangkap bola.
3. Remaja usia 11 – 21 tahun
Bagi remaja, olahraga juga akan membentuk otot, meningkatkan kekuatan tulang, dan mengurangi lemak tubuh. Selain itu, olahraga dapat mengurangi depresi, cemas, serta meningkatkan percaya diri.
Jenis olahraga yang bersifat kompetitif merupakan tantangan tersendiri bagi remaja, misalnya tenis. Contoh olahraga lain yang bisa dilakukan remaja ialah senam, lompat tali, sit up, push up, dan senam serta berenang.