Kiesha Alvaro Banting Tulang Sejak Kecil, Apa Dampaknya bagi Psikologis Anak?
Kiesha Alvaro mengaku mengalami masa sulit, dampak dari perceraian kedua orang tuanya. Ia pun harus menjadi tulang punggung keluarga.
Kiesha Alvaro yang merupakan putra sulung dari Pasha Ungu itu belakangan ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, Kiesha sempat curhat soal dirinya yang mengalami masa-masa sulit.
Anak dari pasangan Pasha Ungu dan Okie Agustina itu pun mengaku jika masa sulitnya tersebut dampak dari perceraian kedua orang tuanya, ia pun harus menjadi tulang punggung keluarga.
Terkait hal tersebut, sang ayah Pasha Ungu pun buka suara terkait curhatan anaknya tersebut. Menurut Pasha, jika anak sudah memiliki penghasilan sendiri sejak dari kecil itu merupakan sebuah apresiasi.
"Jangan fitnah begitu ah, menyudutkan Abi (Pasha) mana nggak mungkin lah, ya sekarang pertanyaannya, memang salah kalau anak punya rezeki sendiri kenapa? Kan dulu Enno Lerian penyanyi cilik umur 5 tahun sudah nyanyi, Trio Kwek Kwek dari kecil juga udah nyanyi, apa yang salah? Kalau anak kita punya pekerjaan sendiri, penghasilan sendiri, bahkan di usianya dia yang masih kecil, itu bagus dong," ungkap Pasha Ungu di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 6 November 2022.
"Ya kalau kemudian hasilnya ternyata buat ibunya, ya apa salahnya, nama anaknya punya uang, mau ngasih ibunya, mau ngasih saya, ya nggak apa apa dong," sambungnya.
Lebih lanjut Pasha pun merasa bangga kepada Kiesha. Ia pun menyebut jika Kiesha Alvaro lebih hebat darinya karena di usianya yang masih muda, sudah bisa diberi kepercayaan untuk bekerja di industri hiburan.
"Saya aja nyari duit dari umur 18 tahun, makanya saya pernah bilang, Kiesha tuh lebih hebat dari pada saya, karena dia sudah bisa bekerja dipercaya oleh industri, apapun itu industri perfilman, sinetron, musik, dia tuh lebih hebat dari pada saya, sudah bisa menghasilkan uang bahkan diusia dia yang masih kecil, usia 5 atau 6 tahun dia udah punya pekerjaan, kenapa harus diperdebatkan," ucapnya.
Mengenai hal tersebut, ternyata ada beberapa dampak psikologis bagi anak yang sudah bekerja sejak masih kecil atau dini.
Menurut ilmuwan perilaku manusia asal Rand Corp. Rajeev Ramchand menggarisbawahi, adanya potensi terpendam seorang anak yang terbiasa bekerja sejak kecil untuk tumbuh menjadi remaja yang sulit dikendalikan, rawan alkohol, narkoba, rokok, dan suka berkelahi.
Rajeev melakukan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine tentang hubungan antara beban kerja pada anak-anak dan sikap negatif mereka selama masa remaja atau dewasa.
"Kami memahami bahwa pekerjaan memang dapat mengarah pada hal-hal positif, tetapi jangan lupa bahwa ketika anak-anak bekerja, mereka lebih rentan terkena hal-hal yang lebih buruk," katanya dikutip dari Reuters.
Penelitian dilakukan selama tahun 2004-2006 dan ditemukan bahwa sekitar 1 dari 5 anak yang diteliti mengaku memiliki pekerjaan sampingan. Akibatnya, anak-anak yang bekerja dua kali lebih mungkin menjadi pecandu alkohol dibandingkan rekan-rekan mereka yang tidak bekerja.