Gala Sky Pecahkan TV Pakai Kapak, Ini 5 Cara Tepat Menegur Anak
Mulai dari sekarang, hentikan kebiasaan menggunakan ancaman ketika menasihati anak.
Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Gala Sky memecahkan televisi dengan sebuah kapak. Oleh tantenya, Fuji, si kecil diinterogasi layaknya orang lagi disidang.
Tapi tenang saja, apa yang dilakukan Fuji ini cuma guyon saja. Kekasih Thariq Halilintar ini tak benar-benar menyidang bocah dua tahun tersebut.
Menegur anak kecil dan orang dewasa perlu dibedakan. Sebab, salah-salah, teguran malah bisa menganggu perkembangan anak.
Dilansir dari laman Mitrakeluarga.com, ada beberapa aturan dalam memarahi anak. Apa saja sih? Simak berikut ini.
1. Jangan pernah gunakan ancaman
Apakah Anda pernah mengancam anak ketika ia melakukan hal yang sebaiknya tidak dilakukan? Mulai dari sekarang, hentikan kebiasaan itu. Justru, orangtua harus menghindari ancaman-ancaman yang yang terkait dengan keinginan anak.
Hal ini karena anak-anak lebih kecil dan lebih lemah, mereka sering menggunakan permainan kekuatan negatif untuk memanipulasi situasi mereka.
2. Jangan pakai tindakan kasar
Ketika anak melakukan kesalahan, jangan pernah meneriaki dengan emosi yang meledak-ledak dan mengeluarkan perkataan yang merendahkan anak.
Penting untuk diingat bahwa menggunakan kata-kata kasar adalah kekerasan verbal yang dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis anak.
Para ahli percaya bahwa efek psikologis dari menegur dengan menggunakan kata-kata kasar sama buruknya, atau bahkan lebih buruk daripada kekerasan fisik. Karena itu sebagai orangtua, kita harus mewaspadai efek psikologis yang berbahaya dari omelan ini.
3. Aturan yang konsisten
Tentu setiap orangtua beranggapan bahwa memarahi dilakukan untuk kepentingan anak sendiri. Salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak memperbaiki perilaku buruk yaitu dengan memberi mereka instruksi yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka. Cara mengatasinya beri anak arahan yang jelas, sederhana dan realistis.
Selain itu, penting juga untuk selalu konsisten. Hal ini berkaitan dengan tindakan anak, dan aturan dan standar yang telah ditetapkan dalam keluarga.
Disiplin merupakan ekspresi kepedulian orang dewasa terhadap anak. Komponen penting dari kasih orang tua adalah menawarkan kendali dan arahan.
4. Hindari sikap sinis dan menghakimi
Beberapa orangtua secara keliru percaya bahwa hukuman verbal dan sikap sinis serta menghakimi tidak akan berdampak buruk pada anak-anak mereka. Padahal kekerasan fisik dan hukuman, akan meninggalkan luka emosional yang membekas hingga ia dewasa.
Sama seperti hukuman fisik yang merusak jiwa anak, sikap menghakimi yang kasar juga merusak harga diri anak. Sudut pandang permusuhan orang tua akan tertanam jauh di dalam jiwa anak dan membentuk dasar identitas negatif yang dibawa anak sepanjang hidup.
Selain tidak mendefinisikan anak dalam pengertian baik dan buruk, orang tua hendaknya menahan diri untuk tidak melabeli anak yang berkonotasi negatif, seperti nakal, bandel, cengeng, dan sebagainya.
5. Jadilah panutan yang baik
Anak adalah peniru yang ulung. Anak-anak yang memiliki orang tua yang baik dan bermoral, akan mempelajari perilaku dan nilai-nilai kehidupan melalui pengamatan dan meniru orangtua mereka.
Jadi, sebagai orangtua sebaiknya bisa memberikan contoh yang positif, karena Anda adalah role model utama bagi anak.