parenting

Senin, 9 Januari 2023

Disebut Bikin Pusing Kepala, Coba Parents Lakukan 3 Tips Ini Agar Anak Bisa Belajar Matematika dengan Cara Lebih Mudah dan Menyenangkan

Ternyata matematika nggak sekadar belajar hitung-hitungan, tetapi juga mengaktivasi otak kiri dan kanan agar seimbang.


Cahyaningrum
Ilustrasi Mom mendampingi anak belajar. (Foto: Pexels/Mikhail Nilov)
Ilustrasi Mom mendampingi anak belajar. (Foto: Pexels/Mikhail Nilov)

Kebanyakan anak nggak suka matematika, karena mata pelajaran yang akrab dengan angka dan hitung-hitungan ini dianggap sulit dan bikin pusing kepala.

Nggak cuma anak-anak, bahkan parents pun semasa sekolah bisa jadi termasuk yang menghindarinya.

Padahal, kata Kurnia Widhiatuti, Trainer Parenting Nasional, matematika merupakan mata pelajaran penting bagi kehidupan.

"matematika adalah mukadimah (pengantar) bagi kita untuk memahami filsafat kehidupan," ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Kurnia dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut ia mengatakan matematika sebenarnya nggak hanya berkutat pada hitung-hitungan. Lebih dari itu, ilmu ini, kata Bunda Kurnia, bisa mengaktivasi otak kiri dan kanan secara seimbang.

"Selama ini kita berpikir bahwa matematika hanya ada di otak kiri yang membutuhkan pertimbangan logis. Padahal sebetulnya, otak kanan yang bersifat imajinatif dan kreatif, juga membutuhkan pertimbangan logis matematis," terangnya.

Dengan kemampuan matematika, otak kanan yang hampir abstrak, dan kadang sulit dikendalikan, bisa diimbangi dan lebih terukur.

Seseorang, lanjut Bunda Kurnia, akan bisa mengurutkan mana ide-ide yang sebaiknya direalisasikan, dan mana yang belum saatnya.

Namun, ia menyayangkan, Parents kadang nggak menyadari bahwa matematika sebenarnya memiliki efek terhadap perspektif masa depan.

"Dianggap bahwa matematika hanya menghitung angka, dan berpikir bahwa anaknya memang tidak pintar matematika. Tidak diupayakan untuk memahami,” kata Bunda Kurnia.

Memang nggak dipungkiri, ada kesan menakutkan terhadap matematika. Apalagi bila Parents mendoktrin bahwa pelajaran tersebut sulit.

Akibatnya anak langsung menganggap matematika sebagai momok.

"Jadi, tugas orang tua ubah dulu persepsinya yang dianggap sulit sebenarnya. matematika itu mudah dan menyenangkan,” jelas Bunda Kurnia.

Lantas, bagaimana caranya Parents meyakinkan buah hati kalau matematika sebenarnya pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipelajari?

Menjawab pertanyaan tersebut, Rektor Universitas Tarumanegara Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.M. memberikan beberapa pendekatan yang bisa dilakukan Parents kepada anak untuk menghilangkan kesan sulit dan rumit saat belajar matematika.

1. Dipelajari Sesuai Kegunaan
matematika dipelajari sesuai kegunaannya. Bila ditunjukkan kegunaannya, anak pasti tertarik.

"Misalnya untuk jual beli. Jadi anak paham, seperti apa aplikasinya di masyarakat,” jelas Prof. Purna.

2. Belajar dari Level yang Mudah
Mulailah belajar matematika dari level yang mudah atau sederhana, baru naik ke derajat yang lebih tinggi.

Hal ini juga akan melatih kita membuat skala prioritas dari tiap persoalan.

3. Membangun Pemahaman Anak Terhadap Suatu Persoalan
Pengajaran matematika yang hanya mengedepankan hafalan tanpa membuat anak memahami konsepnya, membuat matematika terkesan sulit. 
Pembelajaran matematika perlu mengambil bentuk yang logis dan nyata.

Itulah 3 cara atau metode yang bisa Parents lakukan terhadap anak agar bisa memelajari matematika dengan cara yang mudah dan lebih menyenangkan.

 

Tag matematika belajar matematika Parenting

Terkini