Bunda, Ini Sederet Tips Melatih Anak Gunakan Toilet Sendiri
Anak harus diajarkan ke toilet sendiri antara usia 18 dan 24 bulan.
Setiap anak memiliki waktu yang berbeda-beda dalam proses belajar ke toilet atau toilet training. Hal ini tidak hanya tergantung pada usia, tetapi lebih pada perkembangan dan perilaku anak itu sendiri.
Pada umumnya, tanda kesiapan anak untuk belajar toilet training muncul antara usia 18 hingga 24 bulan. Namun, ada juga anak-anak yang baru siap melakukannya pada usia 3 tahun. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa tidak ada waktu yang tepat untuk memulai toilet training, dan Anda tidak perlu terburu-buru. Terlalu cepat memulai toilet training dapat membuat proses tersebut lebih lama dan sulit.
Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam melatih anak untuk menggunakan toilet, seperti yang dilaporkan oleh laman Tempo:
1. Siapkan Perlengkapan yang Tepat
Tempatkan potty atau toilet khusus untuk latihan di kamar mandi. Ajak anak untuk duduk di potty dan pastikan kakinya menyentuh lantai atau bangku. Setelah selesai, ajarkan anak untuk menyiram toilet dengan bahasa yang sederhana.
2. Pilih Kata-Kata dengan Bijak
Hindari menggunakan kata-kata negatif seperti "kotor" atau "bau" selama proses toilet training. Penggunaan kata-kata negatif ini dapat memengaruhi pandangan anak terhadap penggunaan toilet.
3. Perhatikan Tanda-Tanda
Selama proses toilet training, perhatikan tanda-tanda bahwa anak ingin buang air besar atau kecil. Misalnya, anak mungkin akan menggeliat, jongkok, atau memegang area genitalnya. Bantu anak untuk mengenali tanda-tanda ini dan ajak mereka ke toilet.
4. Jadwalkan Istirahat Toilet
Ajak anak untuk duduk di toilet tanpa popok selama beberapa menit setiap dua jam, serta sesegera mungkin setelah bangun tidur dan tidur siang. Berikan pujian ketika anak mencoba dan ingatkan mereka bahwa mereka dapat mencoba lagi nanti. Saat bepergian dari rumah, bawa potty bersama anak.
5. Singkirkan Popok
Jika Anda merasa anak sudah terampil menggunakan toilet, saatnya untuk menghilangkan popok dan menggantinya dengan celana atau pakaian dalam.
Dengan kesabaran dan dukungan yang tepat, toilet training dapat menjadi pengalaman yang lebih mudah dan positif bagi anak Anda. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda, jadi tidak perlu khawatir jika prosesnya berjalan dengan ritme yang berbeda pula. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan pujian yang cukup kepada anak selama proses ini berlangsung.