Buat Orangtua, Jangan Ikut Terpengaruh Orang Sekitar Saat Asuh Anak
Dalam menjalani pola asuh anak, sebaiknya orangtua tidak terpengaruh dengan lingkungan sekitar.
Dalam menjalani pola asuh atau parenting kepada anak, biasanya orangtua sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama orang-orang di sekitar.
Namun, Psikolog dari Universitas Indonesia Putu Andani mengingatkan, agar orangtua jangan ikut terpengaruh. Pasalnya setiap anak memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda.
"Biasanya, tuntutan itu bisa jadi kita internalisasi karena kita pikir itu standar yang harus dipenuhi. Padahal, jadi ibu itu tidak Key Performance Index (KPI)-nya tidak segampang itu. Banyak faktor yang tidak bisa kita kontrol," ujarnya seperti dikutip Antara.
Jika terlalu banyak mengikuti tuntutan masyarakat mengenai tumbuh kembang anak, menurut Putu akan menjadikan orang tua stres.
Bahayanya, jika stres yang dialami orangtua terjadi terus menerus, maka akan berubah menjadi parental burnout.
"Kemudian jika burnout-nya tidak ditangani, maka akan berkembang jadi depresi. Nggak ada bunda yang paling juara, semuanya sama. Semua orang punya kondisi berbeda dan banyak faktor yang enggak bisa dikontrol. Tinggal kita yang harus manage ekspektasi kita," ujarnya.
Menurut Putu, yang paling penting saat mengasuh anak, yakni memberikan cinta dengan sepenuh hati.
Ia mengungkapkaan, cinta orangtua pada anak dapat disampaikan dengan berbagai bahasa cinta seperti pujian, pelukan, hingga waktu.
"Yang si kecil butuhkan pada umumnya adalah mereka butuh dipahami, butuh dilihat, butuh didengar. Itu kan basic needs kita sebagai manusia. Yang dewasa aja butuh, apalagi anak-anak," ujar Putu.
Jika cinta dari orang tua tidak terpenuhi, anak akan cenderung mencari cara agar dirinya merasa diakui oleh lingkungan sekitarnya.
Jika hal tersebut terjadi, anak kerap melakukan masalah.
"Misal anaknya caper, ada masalah di sekolah, dan sebagainya. Ya dia pikir aku lagi ngerasa enggak didengar nih, ya udah deh banting sesuatu supaya dilihat. Itu cara mereka, karena regulasi emosi anak kan belum matang," katanya.