parenting

Selasa, 10 Januari 2023

Anak Hiperaktif Bisa Berasal dari Faktor Genetika? Begini Kata Pakar Kesehatan Jiwa

Anak hiperaktif disebut-sebut bisa berasal dari faktor genetika.


Yani
Ilustrasi anak. (Freepik/jcomp)
Ilustrasi anak. (Freepik/jcomp)

Anak yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau yang dikenal dengan sebutan hiperaktif ada kemungkinan diturunkan dari orangtua atau saudara kandung yang memiliki ADHD cukup dominan.

Menurut Dokter spesialis kedokteran jiwa dr Zulvia Oktanida Syarif SpKJ mengatakan, faktor genetik cukup berperan dalam hal ini.

"Jadi cukup dominan faktor genetiknya, biasanya seorang anak yang mengalami ADHD ada kemungkinan orangtuanya juga ADHD atau punya kakak atau adik yang ADHD jadi faktor genetik cukup berperan,” katanya seperti dikutip Antara.

ADHD sendiri merupakan salah satu gangguan mental yang ada dalam kelompok gangguan neuro developmental, yakni suatu gangguan perkembangan neurologis.

Gangguan tersebut biasanya muncul sejak usia anak-anak dan terdeteksi di bawah usia 12 tahun.

Ia mengemukakan, biasanya anak yang mengalami hiperaktif memiliki gejala seperti sulit berkonsentrasi atau fokus pada satu hal. Selain itu, pergerakannya yang terlalu aktif di luar tahapan perkembangan usianya.

"Ketika dia umur 10 atau 11 tahun kok masih suka lari-lari, manjat-manjat, enggak bisa duduk tenang, itu menjadi pertanyaan. Jadi susah fokus konsentrasinya, pergerakan hyperatifnya tidak sesuai dengan malestone-nya atau tahapan perkembangan usia itu pada umumnya," katanya.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, ADHD berbeda dengan anak yang aktif biasa. Sebab, anak dengan ADHD tidak bisa mengendalikan dirinya dan tidak bisa duduk tenang di kelas dalam waktu yang lama.

Bahkan, pada saat belajar pun tidak bisa memusatkan konsentrasinya dalam waktu lama dan mudah teralihkan.

Karena tidak bisa memusatkan konsentrasi saat belajar, anak dengan ADHD seringkali mengalami gangguan belajar atau learning disability sehingga mengalami tingkatan IQ yang rendah.

"Anak-anak ADHD ini seringkali mengalami gangguan belajar atau learning disability jadi salah satu kesulitannya adalah gangguan belajar ada juga yang memang jadi mengalami IQ yang rendah, tapi juga ada anak ADHD dengan IQ tinggi," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan beberapa orangtua tak menyadari anaknya aktif berlebihan dan tidak sesuai dengan tahapan perkembangan usianya sehingga seringkali dibiarkan.

Tetapi, lama kelamaan anak dengan ADHD bisa memiliki masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan atau anxiety, kesulitan tidur atau insomnia dan bisa juga mengalami depresi karena interaksi dengan orang lain menjadi sulit.

Gangguan kesehatan mental ini bisa mempengaruhi fungsi kehidupan anak Ketika dewasa nanti.

"Karena sudah mulai berinteraksi dan berbenturan jadi sama mamanya dimarahin terus, di sekolah nilai-nilainya buruk sedangkan orangtuanya menyuruh dia ranking 1 misalnya, jadinya yang sering terjadi adalah kalau dibiarin akan mengganggu fungsi kehidupan si anak," katanya.

Tag anak hiperaktif ADHD genetik psikologi anak

Terkini