Al Ghazali Ngaku Sulit Terbuka Karena Orangtua Bercerai, Apa Dampak Buruk Broken Home Pada Anak?
Apakah broken home bisa berdampak buruk pada anak-anak?
Anak tertua mantan pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Al Ghazali, mengakui bahwa dirinya mengalami dampak dari perceraian orangtuanya.
Parahnya, dampak tersebut dirasakan hingga dewasa meski Maia Estianty dan Ahmad Dhani sudah bercerai 17 tahun yang lalu. Tepatnya saat Al Ghazali masih berusia 11 tahun.
Akibatnya, kakak dari El Rumi dan Dul Jaelani itu menjadi pribadi yang tertutup dan sulit membuka diri kepada orang lain. Bahkan terhadap kekasih sendiri, Alyssa Daguise.
Alyssa mengakui bahwa Al Ghazali membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk benar-benar terbuka kepada dirinya.
"Dulu (awal pacaran) susah banget (berkomunikasi). Kayaknya bukan pemalu, tapi nggak gampang buka diri ke orang," ujar Alyssa, dikutip dari postingan akun TikTok @randomlysix, Minggu (2/2/2025).
Alyssa melanjutkan, "Nggak mudah untuk membiarkan orang masuk ke dalam hidupnya gara-gara masa lalunya."
Al Ghazali pun menimpali, "Nggak tahu juga (penyebabnnya). Broken home mungkin bisa jadi. Komunikasi keluarga juga kurang baik."
Berdasarkan pernyataan pemain film Dignitate itu, apakah benar Broken home atau keluarga berantakan membuat Anak sulit terbuka?
Keluarga yang berantakan atau keluarga yang mengalami perceraian memang berdampak pada emosional Anak.
Menurut laman Miind My Miind, Anak dari keluarga berantakan sering kali merasakan emosi negatif seperti sedih, marah, takut, bingung, hingga duka.
Emosi tersebut diperburuk dengan rasa kehilangan kedua orangtuanya atau anggota keluarga. Selain itu, stres dan konflik yang menyertai perceraian juga bisa menjadi faktor.
Dampak emosional yang umum dirasakan Anak dari keluarga yang berantakan adalah rasa tidak aman.
Anak-Anak merasa tidak bisa mengandalkan orangtua untuk dukungan emosional. Hal itu membuat mereka merasa tidak pasti dan rentan.
Mereka juga mungkin merasa bersalah. Sebab, mereka menganggap seharusnya bisa mencegahnya atau malah, menjadi penyebab perpisahan orangtuanya.
Hal itu dapat menyebabkan rasa malu dan menyalahkan diri sendiri. Pada akhirnya tingkat kepercayaan diri dan harga diri menjadi rendah.