Jangan Biarkan Balita Bermain Lato-lato, Begini Alasannya

Moms and Dads, jika memiliki anak masih balita jangan biarkan buah hati main lato-lato. Permainan yang lagi ramai dimainkan anak-anak saat ini.

Menurut Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak DR D. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, balita belum memiliki kemampuan motorik yang baik.

"Kemampuan motoriknya belum baik sehingga dia akan mudah untuk menyebabkan dirinya kena bola, menyebabkan lebam-lebam, karena saking kencang dan terlepas (bola)," ujarnya seperti dikutip Antara.

Menurut Bernie, untuk membolehkan anak bermain lato-lato, orangtua harus mempertimbangkan sejumlah hal.

Salah satunya terkait kemampuan motorik halus anak apakah sudah mumpuni. Sebab, kemampuan motorik halus melingkupi keterampilan fisik melibatkan gerakan yang menuntut koordinasi mata dan tangan.

Bernie mengemukakan, sebenarnya lato-lato dapat melatih tangan, dari lengan sampai jari-jari dan melatih tangan bergerak. Selain itu, lato-lato disebut bisa melatih ketepatan yakni seorang anak bisa memperkirakan bola ini bisa bertemu, konsentrasi dan keseimbangan.

Selain kemampuan, pertimbangan lain membolehkan anak-anak memainkan lato-lato yakni paham jika mendapatkan edukasi, khususnya cara bermain dengan aman dan bahayanya.

Ia mengemukakan, anak usia sekolah dan remaja termasuk yang dibolehkan memainkannya karena tahu bahayanya dan memiliki kemampuan untuk mengontrol yakni motor halus dan kasar.

"Pada usia sekolah atau usia remaja tentunya boleh. Tetapi, ada pendampingan orangtua. Jadi anak mengerti. Atau kalau belum terampil jangan terlalu kencang dulu nanti bisa mencederai diri sendiri," kata Bernie.

Namun, ia mengimbau agar tetap dilakukan pendampingan untuk memilih bahan lato-lato agar tak membahayakan anak.

"Dulu dibuat dari glass, kemudian diganti dengan bahan yang lebih aman. Kalau bahannya aman itu tidak apa-apa. Bagaimana bisa menyebabkan lebam? Kalau mengenai tubuh anak itu akan mudah lebam," katanya.