parenting

Rabu, 28 Desember 2022

Pentingnya Tidak Menyekolahkan Anak Terlalu Dini Menurut Psikolog

Elly Risman menjawab dampaknya menyekolahkan anak terlalu dini


Rafaela Tunggadewi
Psikolog Elly Risman

Pendidikan sangat penting bagi orangtua untuk melatih tumbuh kembang sang anak. Usia 0 hingga 6 tahun otak anak berkembang dengan sangat cepat hingga 80 persen sehingga mereka dapat menyerap informasi dengan cepat dan baik.

Namun saat ini, banyak orangtua yang ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan terbaik sejak usia dini dengan mengajarkannya banyak hal. 

Tidak sedikit dari para orangtua yang mengirim anaknya ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan sedini mungkin. Tetapi, apakah hal tersebut baik untuk anak?

Seorang psikologi, Elly Risman menjawab dampaknya menyekolahkan anak terlalu dini. Hal tersebut diketahui melalui video yang diunggah ulang akun @lambegosiip pada Selasa (20/12/2022).

Elly pun menyinggung salah satu buku yang tulis oleh Neil Postman mengenai hilangnya masa kanak-kanak.

“Yang pertama Neil Postman, dia itu penulis buku ‘ the lost of childhood’ hilangnya masa kanak-kanak, dia bilang ‘jangan kau cabut anakku dari dunia bermainnya terlalu cepat, karena engkau akan menemukan dunia orang dewasa yang kekanak-kanakan, udah belum sekarang?,” kata Elly Risman.

Kemudian, yang kedua, ia menuturkan teori tapak kuda. Ia menyebut jika menyekolahkan anak sejak dini, anak tersebut nantinya akan seperti kanker, yang artinya emosi anak tersebut akan muncul sewaktu-waktu. Bahkan kita tidak akan tahu bagaimana cara menghadapi anak tersebut.

“Kedua, ada teori tapal kuda, kalau semakin muda anak di sekolahkan, dia bosannya gak menentu, gak tau kapan. Tapi kalau semakin usia anak, 7 tahun, dia mungkin akan bosan kelas 5. Jadi guru sudah tau bagaimana caranya mengatasi anak yang bosan ini, tapi kalau ini terlalu kecil gak tau di mana, ini kayak kanker jadi munculnya tidak tau kapan,” pungkasnya.

Tag psikolog sekolah pendidikan anak

Terkini