Parents, Jangan Paksa Anak Menghabiskan Makanan, Ini 4 Dampak Buruknya
Memaksa anak selalu menghabiskan makanan justru bisa menimbulkan masalah baru. Lantas, apa yang sebaiknya Parents lakukan?
Bagi Parents, menghabiskan makanan mungkin sama dengan meningkatkan asupan gizi anak.
Namun perlu Parents ketahui bahwa memaksa anak selalu menghabiskan makanannya bisa membuatnya nggak menyukai makanan itu atau justru momen makan menjadi momen yang menyiksa baginya.
Selain itu, ada lagi efek buruk lainnya bila Moms n Dads memaksa si kecil untuk selalu menghabiskan makanan, seperti:
1. Muntah
Bila anak terus dipaksa selalu menghabiskan makanannya bisa jadi ia justru memuntahkannya dan menangis.
Si kecil bahkan bukan nggak mungkin malah bisa trauma.
2. Hilang Selera makan
Kalau sering memaksa anak untuk menghabiskan makanan, risikonya anak malah hilang selera makannya.
3. Menghindari makanan tertentu
Nah, kalau sudah hilang selera makan lantaran sering dipaksa Parents, risiko selanjutnya adalah anak jadi menolak atau menghindari makanan tersebut.
4. Gangguan makan
Kalau sudah menolak atau menghindari makanan tertentu, anak akan berpotensi memiliki kebiasaan makan yang nggak sehat.
Kalau sudah begini, risiko selanjutnya yang bisa dialami anak adalah mengalami gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, sehingga bisa menyebabkan kekurangan nutrisi.
Lantas, apa yang harus dilakukan bila buah hati menolak makan sayur atau buah? Cobalah memberinya contoh bahwa Moms n Dads menyukai sayur dan buah.
Dengan cara tersebut anak akan melihat ekpresi Moms n Dads saat menikmati sayuran yang disantap.
Harapannya si kecil juga akan meniru apa yang dilakukan Moms n Dads.
Bila anak tampak tertarik untuk mencoba buah dan sayuran yang disantap Parents, cobalah beri sedikit demi sedikit.
Bisa juga memberi kesempatan kepada si kecil untuk memilih buah dan sayuran apa yang mau dicicipinya.
Bila anak ternyata nggak suka saat mencicipi buah atau sayuran yang dipilihnya sendiri, jangan keburu putus asa.
Parents bisa memberikannya lagi pilihan lain, sampai si kecil menemukan buah dan sayuran yang disukainya.