Ada Sekolah di Jabodetabek Dukung LGBT, Daniel Mananta Imbau Orangtua Jangan Salah Pilih Tempat Pendidikan

Daniel Mananta menyambut baik ceritanya tentang sekolah internasional di wilayah Jabodetabek yang diduga mendukung LGBT menjadi viral di media sosial. Menurut mantan host Indonesian Idol ini, hal ini telah menyadarkan orangtua untuk lebih berhati-hati dalam memilih sekolah untuk anak-anak mereka.

"Gue bersyukur ini jadi viral. Orangtua pun akhirnya sadar bahwa ternyata kita sebagai orangtua harus memulai fondasi itu di rumah dan bukan sepenuhnya diberikan kepada sekolah untuk mengajarkan apa yang seharusnya mereka lakukan," kata Daniel Mananta dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (3/8).

Daniel Mananta merasa senang karena temuannya tentang sekolah internasional di Jabodetabek yang diduga mendukung LGBT tidak hanya dianggap sebagai isu yang berlalu begitu saja. Ia merasa gembira karena ceritanya ini dapat membangkitkan kesadaran orangtua lain tentang adanya agenda terselubung di sekolah-sekolah internasional.

Namun, Daniel Mananta enggan memberikan pendapat tentang bagaimana seharusnya pemerintah menghadapi temuan tentang sekolah internasional yang diduga mendukung LGBT.

"Gue bukan di kapasitas untuk berbicara tentang itu. Gue bukan bagian dari pemerintah," kata Daniel Mananta.

Daniel Mananta cuma berharap bahwa ceritanya dapat benar-benar membangkitkan kesadaran para orangtua untuk lebih memperhatikan perkembangan anak-anak mereka.

"Lu kalau memiliki anak yang sekolah di international school, be more involved dengan anak-anak. Jangan cuma anak gue baik, anak gue happy. Ajak mereka ngobrol, have a good relationship. Jangan hanya dilepas dan membiarkan sekolah yang mengurus mereka," kata Daniel Mananta.

Daniel Mananta berharap para orangtua juga dapat lebih aktif berkomunikasi dengan lembaga tempat anak-anak mereka menuntut ilmu. Jangan sampai niat baik untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak justru berbalik menjadi masalah bagi orangtua.

"Jangan sampai, tanpa kita sadari, kita ingin memberikan pendidikan terbaik, tapi sayangnya sekolah memiliki agenda-agenda terselubung yang dapat merusak moral anak," tegas Daniel Mananta.

Baru-baru ini, Daniel Mananta mengungkapkan bahwa ia sedang mencari sekolah untuk anaknya. Saat melakukan survei ke sebuah sekolah internasional di wilayah Jabodetabek, ia menemukan adanya toilet gender netral yang diduga sebagai bentuk dukungan terhadap LGBT. Daniel kemudian bertanya pada guru di sekolah tersebut dan akhirnya memutuskan untuk tidak menyekolahkan anaknya di sana.

Daniel Mananta merasa kaget dengan temuannya tersebut dan memutuskan untuk tidak menyekolahkan sang anak di sekolah tersebut.