konsultasi

Jumat, 2 Desember 2022

Usia 9 Bulan tapi Bayi Belum Bisa Merangkak, Apa yang Harus Moms Lakukan?

Sebelum bisa berdiri dan berjalan, bayi akan belajar merangkak terlebih dahulu.


Nurakhmayani
Foto: Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Pexels/Loren Castillo)

Saat bayi berusia 9 bulan, tetapi belum bisa merangkak sebaiknya Moms nggak perlu terlalu khawatir, karena setiap bayi memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda.

Menghadapi kondisi tersebut, Moms sebaiknya melatih bayi untuk belajar merangkak, salah satunya mengajak bermain sambil tengkurap.

Perlu diketahui, sebelum bisa berdiri dan berjalan, bayi akan belajar merangkak terlebih dahulu.

Dengan demikian, otot-otot tubuh bayi akan menjadi lebih kuat untuk menopang tubuhnya ketika berdiri dan berjalan nantinya.

Saat bayi belajar merangkak, umumnya akan menyeimbangkan tubuhnya dalam posisi bertopang pada tangan dan lutut terlebih dahulu.

Setelah itu, ia akan mencari cara untuk bisa bergerak maju dan mundur dari posisi ini dengan mendorong lututnya.

Biasanya bayi mulai belajar merangkak di usia sekitar akhir 6 bulan atau sekitar  7-10 bulan.

Namun, jika bayi belum bisa merangkak meski usianya sudah mencapai 9 bulan, bukan berarti perkembangannya terganggu.

Mengapa? Karena bayi dengan tumbuh kembangnormal dan sehat pun ada yang terlambat merangkak.

Bayi yang dilahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu atau terlahir prematur juga berisiko terlambat merangkak, tetapi bila tubuhnya sudah siap, bayi akan merangkak.

Moms bisa membimbing serta merangsang bayi untuk merangkak dengan cara-cara berikut ini: 

1. Ajak Si kecil bermain sambil dalam posisi tengkurap
Tengkurapkan bayi dan bermainlah bersamanya selama beberapa menit.

Posisi tengkurap dapat melatih bayi untuk lebih kuat menopang kepala dan memperkuat punggungnya.

Dengan demikian otot tubuh yang dibutuhkan akan menjadi kuat untuk merangkak.

Selain itu posisi tengkurap juga bisa mencegah kepala peyang  karena terlalu banyak berbaring telentang.

2. Kurangi penggunaan baby walker atau ayunan
Ayunan atau alat bantu jalan (baby walker) mungkin Moms gunakan agar bayi aman dan tidak rewel ketika Moms melakukan kegiatan lain.

Namun hal ini bisa membuat pergerakan bayi terbatas, sehingga bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk memperkuat otot tubuh yang dibutuhkan untuk merangkak.

3. Pancing Si Kecil untuk bergerak
Cara terbaik untuk mendorong bayi merangkak adalah dengan memancingnya bergerak.

Moms dapat menengkurapkan bayi kemudian letakkan mainan sedikit jauh di depannya agar terdorong untuk meraihnya.

Trik lain adalah dengan meletakkan cermin di depan bayi.

Melihat bayangan sendiri di cermin dapat memotivasinya untuk bergerak secara bertahap hingga merangkak.

4. Berikan ruang yang nyaman baginya untuk menjelajah
Penuhi salah satu area di lantai rumah dengan mainan dan hal-hal menarik lainnya, agar bayi dapat bebas bergerak untuk menjelajahi ruangan.

Namun, Moms perlu selalu mengawasi bayi  saat bermain dan pastikan kondisi rumah bersih dan aman untuk dijelajahinya.

5. Peragakan bagaimana caranya merangkak
Moms coba berikan contoh bagaimana caranya merangkak.

Dengan begitu, bayi akan dapat meniru apa yang Moms lakukan.

Nah, Moms harus waspada jika bayi tak hanya belum bisa merangkak saja tetapi juga menunjukkan ada keterlambatan tumbuh kembang seperti:

  1. Bayi tidak dapat menopang kepala atau berat badannya sendiri dan terlihat lunglai atau tidak memiliki energi untuk bergerak.
  2. Bayi sama sekali tidak mampu berguling, merayap, atau merangkak meski usianya sudah mencapai 1 tahun.
  3. Bayi cenderung hanya menggerakkan satu sisi tubuh saja. Kondisi ini bisa menjadi pertanda kondisi yang berbahaya atau adanya gangguan saraf, seperti penyakit lumpuh otak atau cerebral palsy. Saat diajak bermain, bayi  kurang responsif dan tidak antusias.

Jika hal ini terjadi, Moms dapat membawanya ke dokter anak untuk menjalani pemeriksaan tumbuh kembang dan penanganan yang tepat.





 

 


 

Tag merangkak bayi merangkak Tumbuh Kembang Anak