Dampak KDRT dan Kekerasan Seksual, Bisa Dialami Istri Rizal Djibran

Aktor Rizal Dijbran dilaporkan ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual. Istri Rizal, Sarah, mengaku mengalami hal tersebut di usia pernikahan yang baru sebulan.

Sarah alami KDRT karena menegur Rizal yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Selain itu, Rizal juga kerap marah jika ajakan untuk berhubungan badan ditolak.

Sarah menolak melayani sang suami karena ada prilaku seks menyimpang. Hanya saja, dia menolak menjelaskan penyimpangan seks yang dimaksud.

Korban KDRT dan kekerasan seksual seperti Sarah bukan hanya alami luka fisik, melainkan juga fsikis. Dengan demikian, kesehatan mental Sarah sangat rentan terganggu.

Lantas apa saja gangguan kesehatan mental yang disebabkan KDRT? Simak berikut ini seperti dilansir dari laman Halodoc.

1. PTSD

Sebagai dampak KDRT, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dapat terjadi pada korban. Gejalanya berupa ketakutan, kerentanan, hingga ketidakberdayaan. Ketakutan yang dialami dapat menjadi sesuatu yang traumatis.

Bila sudah ada gejala tersebut, korban KDRT perlu mendapatkan penanganan profesional. Jangan sampai timbul gangguan mental yang lebih besar.

2. Depresi

Depresi bisa dialami seseorang akibat KDRT. Dampak dari KDRT ini disebabkan oleh peristiwa traumatis, bahkan depresi yang terjadi dapat berkembang menyebabkan bunuh diri.

Usia, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi hingga lamanya kekerasan mempengaruhi faktor risiko dari depresi pada perempuan akibat dampak KDRT. Seseorang yang lama mengalami penyiksaan dari pasangannya, risiko untuk alami depresi tentu lebih tinggi.

3. Penyalahgunaan Zat

Perempuan yang pernah mengalami KDRT memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk penyalahgunaan alkohol. Korban juga 9 kali lebih rentan untuk mengonsumsi narkoba, jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat tersebut.

4. Anxiety Disorder

Gangguan kecemasan atau anxiety disorder berpeluang muncul pada seseorang akibat tindak KDRT. Gejala yang dialami seperti rasa takut secara tiba-tiba bila korban teringat kekerasan dari pasangannya.