Perhatikan Jajanan Anak Beraroma dengan Penampilan Tidak Wajar, Bisa Jadi Gunakan Pewarna Berbahaya
Jajanan anak kadang menggiurkan, namun perlu diingat tidak semua jajanan anak bisa membuat sehat bahkan bisa membuat anak menjadi sakit.
Jajanan anak yang beredar belakangan ini setidaknya harus diwaspadai orangtua akan jaminan higienis hingga kesehatannya. Sebab banyak Jajanan anak yang terlihat menggiurkan, namun belum tentu dibuat dengan bahan yang ditetapkan pemerintah.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro Hepatologi Dr dr Muzal Kadim SpA(K) menyoroti zat pewarna makanan yang ada pada Jajanan anak. Biasanya dengan warna yang cerah bisa saja terlihat menggiurkan namun bukan berasal dari pewarna makanan semestinya.
"Kita lihat, kalau makanan warnanya menggiurkan, warnanya cemerlang sekali itu hati-hati ya. Zat pewarna makanan yang aman itu biasanya warnanya tidak terlalu cerah," katanya.
Orangtua pun diimbaunya agar melarang buah hatinya memakan jajanan yang memiliki warna terlalu terang. Sebab menurutnya, ada kemungkinan jajanan tersebut mengandung Rhodamin B atau zat pewarna yang biasanya digunakan untuk kertas dan tekstil.
"Sementara itu, kalau makanannya bisa bertahan lama, itu dikhawatirkan mengandung pengawet tertentu," ujarnya.
Lantaran itu, ia meminta orangtua lebih memperhatikan rasa dan bau dari jajanan yang dikonsumsi anaknya.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar Moms dan Dads lebih waspada jika ditemukan ada rasa, bau, atau gas yang tidak wajar pada Jajanan anak.
"Ada makanan yang mengeluarkan gas tertentu misalnya uap tertentu yang mencurigakan itu juga harus hati-hati," katanya.
Walau agak sulit membedakan makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh anak, ia menyarankan agar orangtua harus melakukan pengawasan terkait jajanan buah hati mereka.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, belajar dari temuan kasus anak sakit akibat chiki berasap nitrogen (chiki ngebul), semua pihak diharapkan memperkuat pengawasan serta keamanan konsumsi makanan pada anak-anak.
Karena itu, seluruh pihak harus turun tangan, baik dari masyarakat, orang tua, dan pemerintah.
"Harus sama-sama kita jadikan wake up call supaya kita kembali peduli dan serius pada makanan yang menyehatkan anak-anak kita," katanya.