Bahaya Cikbul Bagi Kesehatan Anak, Picu Iritasi Kulit Hingga Kerusakan Lambung

Kasus keracunan jajanan ciki ngebul (cikbul) yang terjadi di sejumlah daerah menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Tercatat sudah belasan anak yang menderita keracunan karena cikbul.

cikbul sendiri menggunakan nitrogen cair untuk menghasilkan efek asap ngebul serta sensasi dingin.

Namun Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Intan Widyawati mengemukakan jika nitrogen cair memiliki efek yang bisa menyebabkan iritasi kulit, mulut, saluran pernapasan dan juga kerusakan pada lambung.

"Sangat berbahaya jika cairannya tertelan, untuk itu kami himbau kepada para pedagang untuk behenti berjualan dan segera beralih dengan menjual jajanan yang aman. Untuk para orang tua dan adik-adik pilihlah jajanan yang sehat dan aman," katanya seperti dikutip dari portal jabarprov.go.id.

Ia mengemukakan, hingga saat ini di wilayah Kabupaten Bogor tidak ditemukan adanya kasus tersebut. Namun, ia mengungkapkan, pihaknya melakukan pendataan dan edukasi kepada pedagang agar tidak lagi menjual jajanan snack ngebul berbahan nitrogen cair.

"Alhamdulillah di Kabupaten Bogor tidak ada kasus, meski demikian kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, melalui media sosial," katanya.

Sebelumnya ramai diberitakan kejadian keracunan dan luka bakar yang diakibatkan jajanan cibul pada Juli 2022 lalu yang kali pertama terjadi di daerah Ponorogo.

Namun kemudian, kejadian serupa kembali terulang pada November 2022 di Tasikmalaya serta di Bekasi pada Desember 2022.  

Kontan hal tersebut menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Kedua otoritas kesehatan di Indonesia tersebut kemudian mengeluarkan imbauan dalam Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji.

Surat Edaran tersebut telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada Jumat, 6 Januari 2023 lalu.