Mulai Sekarang, Jangan Terlalu Banyak mengonsumsi Air Dingin Jika Tak Ingin Mengalami Hal Ini

Minum air es atau minum air dingin memang terlihat cukup menyegarkan, apalagi jika dahaga datang. Bahkan, ada beberapa waktu favorit untuk minum dingin, seperti di waktu cuaca sedang terik. Bahkan jika disandingkan dengan makanan seperti bakso atau mie ayam yang panas.

Meski menyegarkan, sebenarnya mengonsumsi minuman dingin terlalu sering juga tidak baik bagi kesehatan. Dikutip dari alosehat, ada beberapa hal yang membahayakan jika terlalu sering mengonsumsi minuman dingin.

Karena itu, lebih baik mulai mengurangi konsumsi minuman dingin. Berikut beberapa hal yang timbul jika terlalu sering mengonsumsi minuman dingin.

Sakit Kepala

Sakit kepala ini disebabkan suhu dingin yang masuk ke mulut akan menyentuh saraf yang berada di langit-langit mulut. Sehingga suhu dingin tersebut menyebabkan penyempitan pembuluh darah kapiler yang berada di sekitarnya. Akhirnya, pembuluh akan memberikan respon kepada kepala bahwa ada yang tidak normal dengan suhu tubuh.

Memperlambat Proses Pencernaan

Saat air dingin masuk ke dalam tubuh kita sebenarnya akan mengganggu proses pencernaan. Air dingin tersebut menyempitkan pembuluh darah, sehingga proses pencernaan menjadi terhambat.

Akibatnya, tubuh akan membutuhkan waktu lebih lama dalam mencerna makanan dengan sempurna. Bahkan, nutrisi dari dalam makanan bisa hilang sebelum dicerna dengan baik.

Jantung Berdetak Lebih Pelan

Air dingin bisa merangsang saraf vagus yang berguna untuk mengontrol aktivitas tak sadar dalam tubuh manusia. Saraf vagus bekerja untuK mengontrol paru-paru, sistem pencernaan dan detak jantung. Suhu dingin dalam air es akan membuat detak jantung menjadi lebih pelan.

Jika air es dikonsumsi terlalu sering, maka kinerja jantung yang berguna untuk memasok oksigen dan aliran darah menjadi terhambat. Hal ini tentu bisa berakibat pada permasalahan kesehatan yang lebih serius.

Tubuh Membakar Energi Lebih Banyak

Ketika kita meminum es suhu tubuh akan menurun secara drastis. untuk kembali ke suhu normal butuh usaha dengan cara membakar energi dan lemak. Sehingga energi yang seharusnya digunakan untuk menyerap nutrisi pada makanan terpakai untuk mengembalikan suhu tubuh.

Kondisi ini bisa menyebabkan penyerapan nutrisi pada makanan tidak maksimal.