health

Kamis, 1 Desember 2022

China Berpotensi Munculkan Varian Covid-19 yang Baru dan Lebih Berbahaya, Begini Penjelasannya

Peningkatan kasus Covid-19 di China menjadi permasalahan yang kini dihadapi negeri tirai bambu.


Yani
Ilustrasi Covid-19. (kemenkes.go.id)

Peningkatan kasus Covid-19 di China menjadi permasalahan yang kini dihadapi negeri tirai bambu. Krisis Covid-19 yang berlangsung di China disebut para ahli disebabkan penggunaan dan penyerapan vaksin yang kurang efektif serta pendekatan nol Covid yang berpotensi memuluskan perkembangan galur baru atau varian yang lebih mematikan.

Dikutip dari Times of India, para ahli pun telah memperingatkan bahwa China bisa menjadi tempat berkembang biak yang ideal untuk varian Covid dengan potensi dampak yang lebih buruk lagi.

Alasannya, karena kekebalan alami yang lebih rendah pada orang-orang yang sebagian besar terlindung dari gelombang sebelumnya. Apalagi tingkat vaksinasi keseluruhan di Cina juga rendah.

"Secara keseluruhan, kombinasi antara keragu-raguan terhadap vaksin, penggunaan vaksin yang kurang efektif –tentunya dibandingkan dengan vaksin lonjakan mRNA– dan gelombang infeksi sebelumnya yang relatif rendah karena kebijakan nol-Covid berarti populasi tidak memiliki kekebalan," kata Virolog dari Universitas Warwick Lawrence Young.

Profesor Young menjelaskan, dengan adanya beberapa faktor tersebut, bukan tidak mungkin akan menjadikan China sebagai lingkungan ideal untuk berkembang biaknya varian baru Covid.

"Hal ini tidak hanya menimbulkan risiko penyebaran infeksi yang mengakibatkan tingkat penyakit parah dan kematian yang tinggi, tetapi juga menyediakan lingkungan yang ideal untuk perkembangbiakan varian baru."

Tak hanya itu, sejumlah ahli juga meyakini, vaksin yang diproduksi China, seperti Sinovac dan Sinopharm, kurang efektif dibandingkan dengan vaksin lain yang terbukti lebih efektif, seperti yang digunakan di Inggris.

Hingga saat ini, China masih belum menyetujui penggunaan vaksin mRNA yang lebih efektif dan telah digunakan oleh sebagian besar negara lain di dunia. Selain itu, tingkat vaksinasi yang juga rendah mempengaruhi hal tersebut.

Pun baru-baru ini, Komisi Kesehatan Nasional Beijing merilis hanya 65,8 persen penduduk Tiongkok dalam kelompok usia 80 tahun ke atas yang divaksinasi penuh.

Tag covid china varian

Terkini