Bumil yang Sering Konsumsi Air Es Bisa Buat Badan Bayi Besar Saat Lahir? Mitos atau Fakta
Minum air es atau air dingin hingga kerap menjadi pantangan, bagi ibu hamil yang mempercayai adanya mitos tersebut.
Pengetahuan seputar kehamilan menjadi penting bagi ibu muda yang baru kali pertama mengandung. Tentunya akan banyak informasi yang diterima dari berbagai sumber, bahkan dari nasihat orangtua di zaman dulu.
Salah satu yang menarik dan kerap diyakini yakni, anggapan ibu hamil yang sering mengonsumsi air dingin akan membuat tubuh bayi yang dilahirkan menjadi besar.
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik Wiji Lestari, hal tersebut merupakan mitos.
"Namanya ibu hamil, apalagi kehamilan pertama banyak yang harus diperhatikan, dan muncul mitos begini begitu," katanya seperti dikutip Antara.
Menurutnya, mengonsumsi air dingin, baik dalam bentuk es batu, tidak akan berpengaruh apapun pada perkembangan tubuh bayi atau kehamilan ibu. Sebab menurutnya, air dingin mengandung nol kalori.
Meski begitu, ia menyayangkan masih banyak ibu hamil yang percayai meminum air dingin akan membuat tubuh bayi mengalami pertumbuhan lambat.
Padahal, Wiji menjelaskan, seharusnya mengkhawatirkan tambahan gula yang tidak diawasi saat meminum air dingin tersebut. Parahnya, beberapa ibu hamil malah meminum air dingin yang ditambah susu kental manis atau meminum minuman dengan gula.
"Kalau kebanyakan minum es dengan kebanyakan gula, asupan kalori pada ibu hamil jadi berlebihan. Dikhawatirkan tidak hanya pada kondisi ibu saja, tetapi juga pada bayi yang dikandungnya,” ujarnya.
Ia mengemukakan, konsumsi gula yang berlebihan, dapat memicu ibu hamil terkena diabetes pada masa kehamilan.
Bahkan, obesitas juga dapat terjadi jika asupan gula ataupun tambahan lemak seperti creamer tidak ditakar dengan baik.
Selain asupan gula berlebihan, ia juga mengimbau agar asupan gizi ibu perlu diperhatikan selama masa kehamilan.
Lantaran saat mengandung, seringkali terjadi peningkatan nafsu makan yang berlebihan.
"Sebetulnya ibu hamil itu memang ada peningkatan kebutuhan kalori, protein dan beberapa zat gizi lainnya, tetapi tidak sampai dua kali lipat sebelum hamil. Paling sekitar 300 kalori," ujarnya.