Hati-Hati, Polusi Udara di Jakarta Bisa Bikin Anak Kena Stroke dan Aritmia di Masa Depan
Polusi udara di Jakarta lagi jadi perhatian bersama saat ini.
Kualitas udara di Jakarta yang lagi menurun tengah jadi perhatian bersama saat ini. Yang cukup mengerikan, polusi udara ternyata bisa membuat anak menderita sakit jantung aritmia hingga stroke di masa depan.
Setidaknya, hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dicky Armein Hanafy. Menurut dia, racun yang terkandung dalam polusi udara bisa merusak dinding pembuluh darah.
Kemudian, lanjut sang dokter, aliran darah yang mengandung polutan menyebar ke seluruh tubuh dan memicu kerusakan organ.
"Bisa menyebabkan kerusakan organ dimana pembuluh darah berada. Kalau di jantung, bisa serangan jantung, bisa perubahan otot jantung, bisa aritmia. Kalau di otak bisa terjadi demensia, risiko stroke, perubahan aterosklerosis di otak," ujar Dicky dilansir dari laman Suara.com.
Aritmia merupakan suatu gangguan irama jantung yang ditandai oleh detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Gejala aritmia seharusnya tidak diabaikan karena bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Dalam beberapa kasus, aritmia bahkan dapat menjadi penyebab kematian secara mendadak.
Dicky menyebutkan bahwa salah satu penyebab munculnya kasus serangan jantung pada usia muda adalah buruknya kualitas udara di Jakarta. Yang lebih memprihatinkan, sebagian besar penderitanya tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti faktor keturunan atau gaya hidup tidak sehat seperti merokok.
"Kenapa semakin banyak orang muda yang mengalami masalah jantung? Banyak penelitian menunjukkan bahwa polusi udara juga bisa menjadi faktor risiko, karena terjadi perubahan pada pembuluh darah jantung dibandingkan dengan masa lalu ketika udara lebih bersih," jelas Dicky.
Dr. BRM. Ario Soeryo Kuncoro, seorang spesialis jantung yang juga Wakil Sekretaris Jenderal III PP PERKI (Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia), mengonfirmasi bahwa fenomena polusi udara di Jakarta memengaruhi kesehatan pembuluh darah. Menurutnya, tingkat bahaya polusi udara bergantung pada ukuran partikel yang ada di dalamnya.
Menurut indikator, polusi udara di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat karena memiliki nilai rerata di atas 150 dengan indeks PM 2.5 yang tersebar di langit ibu kota. Partikel PM 2.5 ini dianggap lebih berbahaya karena ukurannya lebih kecil dari diameter sehelai rambut, sehingga dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan tidak dapat disaring oleh tubuh.
"Partikel PM 2.5 ini dapat memasuki pembuluh darah, dan polusi ini juga memasuki paru-paru. Sebagai organ yang berfungsi memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh, jantung akan mengalami peradangan akibat partikel-partikel kecil yang keluar dari paru-paru ini," jelas Ario.