Jenita Janet Siap Jalani Program Bayi Tabung, Apa Itu?
Prosedur bayi tabung dilakukan bila kehamilan tak kunjung terwujud.
Kehadiran anak diyakini jadi pelengkap di tengah keluarga. Karenanya, banyak cara yang dilakukan agar bisa mendapatkan momongan, termasuk lewat program bayi tabung.
Jenita Janet menambah daftar panjang artis Tanah Air yang melakukan cara tersebut. Tahun depan, dia bersama suaminya, Danu Sofyan, siap memulai program bayi tabung.
Ya, cara tersebut dipilih lantaran mereka belum juga dikarunuai anak. Padahal, Janet dan sang suami sudah menikah selama dua tahun, waktu yang cukup normal mendapatkan momongan.
Lantas apa sih program bayi tabung?
Dilansir dari laman Halodoc, bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah kehamilan yang terjadi dan diawali dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh. Pembuahan tersebut pun dilakukan di dalam sebuah tabung.
Prosedur ini juga dilakukan bila kehamilan tak kunjung terwujud. Padahal berbagai cara telah dicoba seperti mengonsumsi obat-obatan dan melakukan operasi atau inseminasi buatan.
bayi tabung adalah salah satu metode yang paling efektif dari kategori teknologi reproduksi demi mendapatkan kehamilan. Prosedurnya dapat dilakukan dengan menggunakan sel telur sendiri dibantu dengan sperma pasangan.
Di sisi lain, cara ini dapat melibatkan sel telur, sperma atau embrio dari pemberi donor. Pada beberapa kasus, ibu pengganti juga memungkinkan untuk menanamkan embrio di dalam rahimnya jika dirasa sang wanita memiliki suatu masalah.
Prosedur bayi tabung terdiri dari 5 langkah, apa saja?
1. Stimulasi atau ovulasi super
Pertama, perempuan bakal diberikan obat kesuburan yang bertujuan meningkatkan produksi sel telur. Selain itu, perempuan tersebut juga akan menjalani USG transvaginal secara teratur untuk memeriksa ovarium dan tes darah untuk memeriksa kadar hormon.
2. Pengambilan Telur
Langkah kedua mengeluarkan sel telur dari tubuh perempuan atau disebut juga operasi kecil yang bernama aspirasi folikular. Dengan menggunakan gambar USG sebagai panduan, dokter akan memasukkan jarum tipis melalui vagina ke dalam ovarium dan kantung folikel yang berisi telur.
Jarum tersebut terhubung ke alat penghisap yang menarik telur dan cairan keluar dari setiap folikel satu per satu. Prosedur ini diulang untuk ovarium lainnya.
3. Inseminasi dan Fertilisasi
Sperma lelaki akan ditempatkan bersama dengan sel telur dengan kualitas terbaik. Prosedur pencampuran sperma dan sel telur ini disebut inseminasi. Telur dan sperma kemudian disimpan dalam ruang yang lingkungannya dikontrol. Sperma biasanya akan membuahi sel telur beberapa jam setelah inseminasi.
4. Kultur Embrio
Saat telur yang dibuahi membelah, itu menjadi embrio. Staf laboratorium akan secara teratur memeriksa embrio untuk memastikan embrio tumbuh dengan baik. Dalam waktu sekitar 5 hari, embrio normal memiliki beberapa sel yang aktif membelah.
5. Transfer Embrio
Embrio ditempatkan ke dalam rahim perempuan 3 sampai 5 hari setelah pengambilan sel telur dan pembuahan. Dokter memasukkan tabung tipis (kateter) yang berisi embrio ke dalam vagina wanita, melalui leher rahim, dan naik ke dalam rahim. Jika embrio menempel (implan) di lapisan rahim dan tumbuh, hasilnya terjadi kehamilan.