lifestyle

Senin, 13 Maret 2023

Cerita Sheila Marcia yang Nyaris Bawa Anaknya ke Psikolog karena Tantrum

Sheila Marcia mencari solusi untuk menangani anaknya yang tantrum dengan memosisikan diri seperti Leticia.


Yani
Sheila Marcia. (akun IG itssheilamj)
Sheila Marcia. (akun IG itssheilamj)

Memiliki anak yang mengalami tantrum ekstrem dan mood yang tidak stabil menjadi tantangan tersendiri bagi Sheila Marcia. Cerita tersebut diungkapkannya saat merawat putri pertamanya dari Anji, Leticia Charlotte Agraciana Joseph.

Sheila Marcia mengaku nyaris membawa Leticia kecil ke psikolog karena dirinya serasa ingin menyerah saat mengurus dan merawat sang putri. Namun akhirnya niat itu urung dilakukannya.

"Sebetulnya hampir mau ke psikolog, karena kadang tidak mengerti ini kenapa sih. Kayak moody-nya sama kayak dulu itu tantrum," ujarnya saat ditemui awak media, baru-baru ini.

Ia pun mengaku kerap menangis, lantaran tantrumnya sang anak yang membuatnya kebingungan untuk mencari cara menenangkan Leticia kecil.

"Udah tantrum tuh aku udah pusing, bingung, sampai nangis juga, gimana cara nenangin dia," ujarnya.

Akhirnya, Sheila Marcia mencari solusi dengan memosisikan dirinya sebagai sang putri

"Cuma lama-lama aku punya solusinya sih gitu. Kayak aku menempatkan diri untuk jadi dia, karena hidup dia kan, hidup dia tetep gitu," katanya.

Solusi tersebut ternyata membuahkan hasil. Sheila Marcia mengemukakan, hal tersebut tak terlepas dari bantuan Anji, ayah dari Leticia.

"Dengan misalkan kondisi ayahnya yang jauh, macam-macam perhatian seperti apa yang dibutuhkan, kaya gitu-gitu," ungkapnya.

Ia pun mengungkapkan, hal tersebut menunjukan kemajuan yang baik dan berkat keberadaan Anji juga menjadikan sang anak bisa lebih baik.

"Aku coba masuk ke dalam diri dia dan akhirnya Puji Tuhan sekarang aku bisa. Sosok ayahnya juga kan sekarang ada banget ya, jadi itu yang aku rasain," tuturnya.

Untuk diketahui, tantrum merujuk pada istilah perilaku anak yang marah, emosi dam mengamuk sebagai bentuk untuk meluapkan emosi. Anak yang tantrum biasanya menangis kencang, berteriak, memukul benda di sekitarnya hingga berguling-guling di lantai.

Selain itu, tantrum terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Saat anak menginginkan sesuatu tapi tak begitu bisa menyampaikan keinginan tersebut lewat kata, tantrum bisa menjadi pilihan untuknya. Untuk mengantisipasinya, berikut beberapa langkahnya.

  • Biarkan Anak Marah

Tips pertama adalah, biarkan anak marah. Beri ruang untuknya menangis dan meluapkan emosinya. Tak jarang, orangtua yang coba menenangkan anak hanya akan membuat anak semakin emosi, marah dan menangis histeris.

  • Abaikan Anak

Sejenak, kita perlu mengabaikan dan berhenti memberinya perhatian. Saat anak marah dan orangtua memberinya perhatian penuh, ini hanya akan membuatnya semakin manja. Ini hanya akan membuatnya merasa lebih terdorong untuk mencari perhatian Mom, salah satunya dengan bersikap tantrum.

  • Beri Contoh yang Baik

Penting bagi orangtua memberi contoh yang baik kepada anak. Seperti menghindari kebiasaan berteriak, marah atau emosi berlebih saat kecewa.

Dengan memberi contoh akan membuat anak rentan meniru. Anak dari orangtua yang mudah marah, emosi dan berteriak saat kecewa, besar kemungkinan untuk menjadi seperti orangtua. Anak ini juga rentan berteriak, marah dan emosi saat menginginkan sesuatu dalam dirinya.

  • Bantu Anak Melakukan Sesuatu yang Ingin Dilakukan

Agar anak tidak tantrum, perlu membantunya melakukan segala sesuatu yang hendak dilakukan anak. Terutama saat anak telah mencoba berulang kali melakukan hal tersebut namun gagal.

 

Tag sheila marcia tantrum leticia charlotte

Terkini