Bikin Sedih, Baru 65% Anak Indonesia Dapat ASI, Moms Harus Diingatkan Lagi Pentingnya Beri ASI
Banyak alasan mengapa Moms di Indonesia nggak bisa menyusui bayinya. Apa saja? Cari tahu yuk di sini.
Air susu ibu alias ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Dan, 1000 hari pertama kehidupan bayi, bisa sangat mempengaruhi kehidupannya hingga dewasa kelak.
Jadi, bisa dibayangkan bila di 1000 hari pertama kehidupannya itu, si kecil nggak mendapat gizi atau nutrisi yang cukup, salah satunya melalui Air susu ibu (ASI).
Oleh karena itu kampanye pemberian ASI kepada buah hati gencar dilakukan.
Sayangnya, kata Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N. Rosalin, mASIh sering mendapati kampanye tersebut menemui kendala.
"ASI ini yang menentukan dari kualitas balita, ASI itu gratis, tapi mASIh saja susah atau sulit," ujar Lenny, beberapa waktu lalu..
Berbagai faktor mempengaruhi mengapa seorang ibu nggak bisa memberikan ASI untuk anaknya.
Entah alasan sibuk atau demi kesehatan sehingga ASI tidak keluar atau tidak adanya dukungan dari keluarga dalam pemberian ASI.
"Sehingga edukASI kepada keluarga penting agar memberikan juga dukungan kepada ibu-ibu yang sedang menyusui," ungkap Lenny.
Data nASIonal di 2018 menunjukkan hanya 65 persen ibu di Indonesia yang bisa memberikan ASI.
Angka tersebut menunjukkan, kata Lenny, jika ada 3 anak, hanya 2 anak yang mendapatkan ASI eksklusif.
Dengan alasan sibuk atau menganggap lebih nyaman menggunakan pompa ASI, data tersebut juga menunjukkan hanya 51 persen ibu yang menyusui anaknya secara langsung.
Padahal beberapa pakar berpendapat ASI yang diperah atau dipompa, nggak akan sama kualitasnya dengan ASI yang disusui secara langsung dari payudara ibunya.
"Artinya ibu tidak paham bahwa dengan menyusui dia bisa membantu gizi si anak," jelas Lenny.
Data juga menunjukkan ada 44 persen anak yang baru lahir mendapatkan sumber makanan lain selain ASI, seperti susu formula atau yang lainnya.
"Toh, kalau diberikan ASI hanya 3 bulan dari 6 bulan eksklusif. Tentunya ini banyak sekali aspek yang harus diatASI," tutupnya.