Perhatian Parents! Bayi Lahir Prematur Berisiko Diabetes Lho, Apa Kaitannya?

Hati-hati Parents, bayi yang lahir prematur berisiko diabetes tipe 2 apabila dia nantinya mengalami obesitas.

"Ketika dia tidak obesitas maka risikonya berkurang," kata Project Leader Changing diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) dari Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, dalam media briefing secara daring, beberapa waktu lalu

Menurut dia, bayi yang terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah ketika obesitas lebih berisiko diabetes tipe 2 ketimbang bayi dengan berat badan lahir normal.

Mengingat risiko tersebut, Prof. Aman mengingatkan Parents agar tidak buru-buru meningkatkan berat badan anaknya. Yang justru harus dilakukan Parents, lanjut dia, adalah memantau tumbuh kembang anak.

"Peningkatan berat badan juga jangan terlalu banyak. Orang ingin cepat-cepat sekali meningkatkan berat badan, tidak usah," jelasnya yang juga menjabat sebagai Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia itu.

Lebih lanjut Prof Aman memaparkan anak dengan diabetes umumnya memiliki gejala banyak buang air kecil (BAK), banyak minum, banyak makan, berat badan turun, lemas, dan yang semula tidak mengompol kembali mengompol.

"Kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, lemas dan tadinya tidak mengompol lalu mengompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan ini boleh langsung diperiksa," imbuhnya.

diabetes tipe 2 pada anak, kata Prof. Aman, umumnya akibat gaya hidup tak sehat termasuk konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik.

"Anaknya mager, main gawai melulu," tutupnya.

Jadi, mulai sekarang Parents sebaiknya semakin memerhatikan asupan makanan buah hatinya dan pantau pula tumbuh kembangnya agar terhindar dari diabetes.