konsultasi

Sabtu, 3 Desember 2022

Bayi Diberikan Air Putih? Ini Bahayanya

Moms, minum air putih memang bagus untuk kesehatan, tetapi tidak untuk bayi usia dibawah 6 bulan karena lebih beresiko pada kesehatan bayi.


Nurakhmayani
Foto: Ilustrasi anak minum air (pexels/Rodnae Production)
Foto: Ilustrasi anak minum air (pexels/Rodnae Production)

Moms, minum air putih memang bagus untuk kesehatan, tetapi tidak untuk bayi usia dibawah 6 bulan karena lebih beresiko pada kesehatan bayi

Bagi bayi di usia 6 bulan pertama, ASI eksklusif adalah minuman sekaligus makanan yang terbaik serta memiliki nutrisi tinggi untuk perkembangannya.

bayi di usia itu, tak perlu makan makanan tambahan serta minuman tambahan, termasuk air putih sekalipun. 

Nah, jika bayi kerap diberikan air putih, maka ada resiko yang dialami bayi seperti yang dilansir dari Alodokter berikut ini:

Pertama, perut kembung

bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum tumbuh sempurna. Sehingga ia belum mampu menyerap cairan dengan baik. 

Hal ini dapat membuat perutnya terasa kembung, apalagi rongga perut bayi masih kecil yang belum mampu menampung air yang banyak. Karena itu hindari memberikan air putih untuk bayi

Kedua, diare

Resiko lain yang dialami bayi dengan memberikan air putih adalah bayi mengalami diare.

Pemberian air putih hanya dilakukan untuk membuat susu formula, itupun digunakan setelah air dimasak hingga matang dengan suhu minimal 80°C, lalu dinginkan sebelum dicampur ke susu formula.

Namun, bila Moms menggunakan air kemasan, periksa label pada kemasan air dan pastikan kadar natrium (Na) tidak lebih dari 200 mg per liter dan kadar sulfat (SO atau SO4) kurang dari 250 mg per liter. 

Moms juga sebaiknya menghindari memilih air mineral yang mengandung terlalu banyak natrium maupun sulfat.

Ketiga, keracunan air (intoksikasi air)

Selain itu, memberikan terlalu banyak air putih pada bayi akan berakibat pada keacunan air, meskipun hal ini jarang terjadi ya Moms.

Sebab, dengan pemberian air putih terlalu banyak pada bayi, maka kadar garam dalam darahnya dapat menurun terlalu banyak. 

Jika hal ini terjadi sehingga, maka keseimbangan elektrolit di dalam tubuh akan terganggu.

Umumnya bayi yang keracunan air akan mengalami gejala muntah, diare, dan tubuhnya terlihat membengkak. Jika ini terjadi, maka segeralah membawa bayi Anda ke dokter agar tidak kejang bahkan koma.

Keempat, kekurangan gizi

Memberikan air putih dapat membuat bayi merasa kenyang, sehingga keinginannya untuk minum ASI atau susu formula menjadi berkurang.

Nah, kalau sudah begitu, maka asupan nutrisi yang seharusnya diperoleh bayi menjadi berkurang untuk tumbuh kembangnya. 

Akibatnya, bayi berisiko mengalami gizi buruk serta penurunan berat badan. 

Tetapi, Moms ada kondisi tertentu yang memang diperbolehkan untuk memberikan air putih kepada bayi, seperti:

  • Dehidrasi

bayi yang terserang diare, demam tinggi atau muntah-muntah bisa mengakibatkan dehidrasi. Jika hal ini terjadi, dokter biasanya akan menyarankan untuk memberikan minuman elektrolit khusus bayi agar cairan dan elektrolit yang hilang dapat segera tergantikan. 

  • Kehausan

Jika bayi telah berusia 6 bulan, maka ia boleh diberi air putih saat ia haus.

Tetapi tetap jangan banyak-banyak ya Moms. Pemberian air putih tak lebih dari 8 sendok makan atau setengah gelas air putih per hari. 

Moms tetap utamakan untuk memberikan ASI sebagai asupan nutrisi utama meski bayi sudah berusia di atas 6 bulan.

Sudah dapat mengonsumsi MPASI 

Jika bayi sudah mulai mengkonsumsi makanan padat (MPASI) serta sudah berusia diatas 6 bulan, Moms juga boleh memberikan air putih maksimal setengah gelas per hari ya Moms.   

Namun, tidak semua dokter anak sepakat untuk memberikan air putih di usia 6 bulan keatas. banyak juga dokter anak yang menyarankan untuk menunda pemberian air putih pada bayi hingga usia 1 tahun.

Jadi, tetap utamakan pemberian ASI ya Moms. 

Tag bayi air putih bahaya

Terkini