health

Rabu, 1 Februari 2023

Waspada DBD di Musim Hujan dan Pancaroba, Parents Harus Lakukan Ini untuk Pencegahan

DBD bisa menginfeksi siapapun, dari anak-anak, dewasa hingga lansia.


Cahyaningrum
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. (Foto: Pexels/icon0.com)

Meski jumlah kasus DBD pada musim penghujan meningkat, pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Dr. Cipto Mangungkusumo, Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI mengatakan sebenarnya penyebaran penyakit ini bisa sepanjang tahun.

"Karena sejak 10 tahun terakhir terjadi perubahan iklim, maka wabah demam berdarah tidak lagi dengan siklus akibat ada naik turun curah hujan sepanjang waktu," kata Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI dalam diskusi media Takeda bertajuk “Waspada Penyebaran Dengue di Tengah Musim Hujan secara daring, beberapa waktu lalu.

Apalagi saat musim panas, sambung dia, nyamuk biasanya akan bertelur, dan menaruh telur-telurnya yang tahan terhadap kerusakan dan perubahan lingkungan.

Saat musim penghujan datang, telur itulah yang kemudian menetas menjadi nyamuk dewasa, yang jumlahnya dapat meningkat dengan sangat banyak.

Hal senada disampaikan dokter spesialis anak dari FKUI-RSCM Prof Dr dr Hindra Irawan Satari, Sp.A(K).

Ia mengatakan nyamuk Aedes aegypti menempatkan telur pada air jernih yang tergenang, tak terkena sinar matahari dan tidak berhubungan dengan tanah.

"Nyamuk ini hidup di daerah tropis, kelembapan tinggi, ada air tergenang, tak terkena sinar matahari, serta tidak berhubungan dengan tanah. Di musim hujan, air jernih yang tergenang lebih banyak dan dia multi-bite atau menggigit berkali-kali," kata dr. Hindra Irawan.

Oleh karena itu, Parents jangan anggap sepele, karena DBD sangat berbahaya bagi siapapun, dari anak-anak, dewasa hingga lanjut usia (lansia).

Orang yang terinfeksi virus dengue, kata dr Erni, menunjukkan gejala seperti demam mendadak tinggi disertai sakit kepala dan linu atau nyeri pada otot dan tulang.

Apabila tidak segera dipastikan penyebabnya, maka akan menyebabkan komplikasi seperti syok atau perdarahan. "Bahkan dapat menyebabkan kematian,” imbuhnya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan dengue, melalui 3M plus, hingga vaksinasi dengue.

Mengutip laman Kemkes.go.id 3M Plus, meliputi:

1. Menguras
Merupakan kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.

Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

2. Menutup
Merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.

Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang)
Kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan sebagai berikut:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan
  • Periksa tempat-tempat penampungan air
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk
Tag dbd pencegahan dbd

Terkini