health

Minggu, 8 Januari 2023

Viral Kisah Tiko dan Ibu Eny, Ini Cara Hadapi dan Rawat ODGJ di Rumah

Oleh dinas sosial setempat, Ibu Eny juga diungsikan dari rumah tersebut dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan profesional.


Ery Syahria
Tiko [Youtube/Trans TV Official]

Kisah Tiko dan ibunya, Ibu Eny belakangan menyedot perhatian publik. Betapa tidak, selama belasan tahun, mereka tinggal di sebuah rumah mewah yang sudah tak terurus, bahkan tanpa listrik dan air bersih.

Mirisnya lagi, Ibu Eny adalah seorang penderita ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Selama belasan tahun pula, Tiko merawat ibunya seorang diri di rumah tersebut.

Setelah viral di media arus utama dan media sosial, semua pihak bergerak. Warga ramai-ramai membersihkan rumah Tiko dan Ibu Eny yang berada di Jakarta Timur itu.

Oleh dinas sosial setempat, Ibu Eny juga diungsikan dari rumah tersebut dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan profesional. Sempat keberatan, Tiko akhirnya ikhlas ibunya dibawa ke sana.

Nanti, Ibu Eny bakal diperbolehkan dirawat di rumah lagi jika memang sudah waktunya. Bila sudah berada di rumah, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk proses penyembuhan dan mempertahankan pemulihan gangguan jiwa.

Lantas apa saja sih bentuk dukungan keluarga untuk pasien ODGJ? Dilansir dari laman rsud.bontangkota.go.id, berikut diantaranya.

- Memberikan aktivitas/kegiatan yang positif dan mampu dilakukan pasien, misalnya membuat kerajinan tangan, berolahraga, membantu pekerjaan rumah, dan sebagainya.
- Memberikan bantuan dalam beberapa aktivitas pasien, misalnya mengingatkan jadwal meminum obat, memberitahu cara-cara melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, minat, serta bakat pasien.
- Mengajak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya atau berkunjung ke keluarga besarnya.
- Membiarkan pasien meluapkan kesedihan dengan cara yang tepat, misalnya menangis atau bercerita, kemudian menanggapinya dengan tepat.
- Memberikan nasehat apabila diperlukan dengan bahasa yang netral/tidak memihak.
- Menunjukkan ekspresi emosi yang positif (mengucapkan kata-kata positif, penghargaan, kebanggaan, dan penerimaan pada kondisi pasien).
- Sering berkomunikasi tentang hobi, hal-hal yang disukai, atau pengalaman-pengalaman yang menyenangkan pasien.
- Tidak melabel atau menilai pasien dengan kata-kata yang kurang positif.
- Memberikan apresiasi atas usaha pasien dalam penyembuhannya (pujian, pelukan, hadiah).
- Berdiskusi dengan pasien untuk memberikan solusi yang tepat dan logis.
- Mendengarkan keluh kesah pasien.
- Bersikap empati/memahami perasaan dan pikiran pasien.
- Mampu menyimpan rahasia/hal-hal yang diceritakan pasien.

Tag tiko ibu eny

Terkini