Nunung Srimulat Segera Jalani Kemoterapi, Ini Efek Samping yang Mungkin Bisa Terjadi
Kemoterapi bisa dikombinasikan dengan metode pengobatan lain seperti terapi hormon, operasi, dan radioterapi.
Komedian Nunung Srimulat divonis idap kanker payudara stadium dua. Sebagai upaya untuk sembuh, dia berencana jalani kemoterpi minggu ini.
Menurut Nunung Srimulat, kemoterapi dilakukan agar payudaranya tak perlu diangkat. Dia memang masih berharap agar tak jalani operasi pengangkatan payudara.
Jadi kemoterapi dulu, nggak langsung operasi, karena mau mengecilkan benjolan dulu," ujarnya di Youtube Cumicumi akhir pekan lalu.
"Dokter mau ambil benjolannya saja, nggak sama payudaranya. Jadi diperkecil dulu benjolannya, baru nanti operasi," kata dia lagi.
Kendati begitu, usai operasi nanti, Nunung tetap akan jalani kemoterapi. Tujuannya agar sel-sel kanker tak lagi aktif.
"Setelah operasi dan bersih semua, dikemoterapi lagi," ucap Nunung.
Lantas apa itu kemoterapi?
Dilansir dari laman Alodokter, kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Selain itu, kemoterapi juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit sumsum tulang dan penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
kemoterapi bisa dikombinasikan dengan metode pengobatan lain seperti terapi hormon, operasi, dan radioterapi. Prosedur ini bisa dijalani di rumah dengan cara mengonsumsi obat kemoterapi. Sementara dengan cara menerima cairan infus dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan dokter.
Sampai kapan kemoterapi dilakukan? Jawabannya bisa dilakukan dalam beberapa bulan dan biasanya terbagi dalam beberapa sesi. kemoterapi juga bisa menimbulkan efek samping yang cukup berat.
Lantas apa saja efek samping yang bisa dialami oleh pengidap kanker? Dilansir dari laman Halodoc, berikut di antaranya.
1. Rambut rontok
Kerontokan rambut menjadi efek kemoterapi yang sering terjadi meski tak dialami oleh setiap orang yang melakukan kemoterapi. Umumnya, kerontokan rambut akan dialami beberapa minggu melakukan kemoterapi.
Bukan cuma rambut pada bagian kepala, kamu juga berisiko mengalami kerontokan pada bagian tubuh lainnya yang memiliki rambut, seperti kaki, area tangan, hingga wajah.
Ada tips untuk mencegah kerontokan rambut. Sebaiknya terlalu sering menyisir rambut dan pastikan rambut tetap bersih.
Memotong rambut menjadi lebih pendek juga bisa jadi tips selanjutnya.
2. Lelah berkepanjangan
Kelelahan merupakan salah satu efek kemoterapi yang paling sering dirasakan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa kelelahan usai melakukan kemoterapi. Anda bisa memperbanyak waktu istirahat dan menghindari berbagai aktivitas yang berat.
3. Sering infeksi
Pengidap kanker yang menjalani kemoterapi lebih rentan mengalami infeksi. Hal ini disebabkan obat kemoterapi bisa menurunkan jumlah sel darah putih dalam tubuh yang berfungsi melawan tubuh dari bakteri atau virus yang memicu infeksi.
Untuk mencegah atau menurunkan risiko infeksi, Anda bisa rutin mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun. Anda juga perlu mengonsumsi berbagai makanan sehat dengan tingkat kematangan yang optimal. Hindari kerumunan dan berdekatan dengan orang yang sedang sakit.
4. Mual
Mual juga jadi efek samping kemoterapi bagi pengidap kanker. Untuk mengatasi efek ini, cobalah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang kecil tetapi dengan frekuensi yang lebih banyak. Jangan lupa konsumsi jus buah agar kebutuhan vitamin dan nutrisi tetap terpenuhi.
5. Anemia
kemoterapi juga bisa menyebabkan pengidap kanker mengalami anemia. Obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi dapat menyebabkan jumlah sel darah menurun.
Untuk mengatasi efek kemoterapi ini, Anda bisa mengonsumsi berbagai makanan sehat yang mengandung zat besi, seperti daging, sayuran hijau, hingga kacang-kacangan.
- Sariawan
kemoterapi juga dapat menyebabkan kamu mengalami sariawan. Jika kamu mengalami efek ini, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang pedas atau asam. Pastikan juga Anda mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak terlalu panas.