health

Minggu, 1 Januari 2023

Kebanyakan Asupan Serat untuk Anak di Bawah Usia Dua Tahun Ternyata Tidak Baik untuk Tumbuh Kembang Anak Loh, Moms

Kebanyakan serat bagi anak berusia kurang dari dua tahun, ternyata tidak baik untuk perkembangan anak.


Yani
Ilustrasi sayuran.

Asupan makanan bagi anak, terutama di usia balita sangat penting bagi pertumbuhan. Tapi ingat ya Moms, kadarnya jangan berlebihan. Sebab kalau berlebihan malah bisa jadi membuat pertumbuhan anak menjadi terhambat.

Salah satu asupan makanan yang perlu diperhatikan tidak boleh berlebihan adalah serat. Menurut Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang, Fitri Hartanto anak yang masih berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mendapat asupan serat terlalu banyak.

"Lambung anak kecil, diisi dengan serat padahal serat dicernanya lama. Artinya anak kenyangnya jadi lebih lama, yang terjadi tidak mau makan, kebutuhannya tidak terpenuhi, banyak masalah pertumbuhan yang terjadi," katanya seperti dikutip Antara.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri menyatakan, anak yang masih berusia 0-6 bulan belum memiliki kecukupan serat yang dianjurkan. Sementara anak berusia 6-11 bulan kebutuhan seratnya sekitar 10 gram per hari.

Daripada terlalu fokus pada serat, ia mengingatkan pentingnya asupan zat gizi lain yang harus tercukupi, salah satunya lemak.

Berdasarkan rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO), lemak di bawah usia 2 tahun yakni 35 hingga 45 persen dari total energi.

"Anak kurang dari 2 tahun tidak dianjurkan merestriksi lemak karena perlu tinggi lemak untuk mencukupi kebutuhan energi. Buah dan sayur kebutuhannya sangat sedikit di bawah usia 2 tahun sehingga kita tahu apa yang baik orang tua tak selalu baik untuk anak. Lemak baik untuk anak tidak baik untuk dewasa. serat baik untuk dewasa tetapi belum baik untuk anak usia di bawah 2 tahun," katanya.

Sementara untuk anak berusia 6 hingga 8 bulan, membutuhkan 60-90 kkal lemak per hari. Anak berusia 9 hingga 11 bulan biasanya kebutuhannya lemaknya setiap hari 90-130 kkal. Jumlah kebutuhan lemak meningkat menjadi 170-250 kkal per hari pada anak berusia 12 hingga 23 bulan.

Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengingatkan orangtua tidak selalu mengutamakan karbohidrat sebagai komposisi makanan anak. Tetapi juga memperhatikan asupan gizi lainnya, seperti protein yang diperlukan sebanyak 10-15 persen dari total kalori.

Kemudian pada anak usia 6-8 bulan, membutuhkan 20-30 kkal protein setiap harinya. Sedangkan untuk anak usia 9-11 bulan sejumlah 30-45 kkal. Jumlahnya terus meningkat menjadi 55-80 kkal per hari pada anak berusia 12-23 bulan.

Untuk memudahkan Moms, dijelaskan jika konsumsi lauk pauk sumber protein anak usia 12-23 bulan untuk telur sejumlah 2 hingga 3 butir per hari. Kemudian daging ayam atau ikan 80 hingga 120 gram per hari, dan 75 gram hingga 90 gram hati ayam.

Kemudian untuk sumber lemaknya bisa meliputi 50 gram santan per kali makan atau satu sendok teh margarin/mentega/minyak goreng per kali makan.

bahan makanana tersebut bisa pula diganti minyak kelapa, minyak jagung atau minyak kedelai.

Sedangkan untuk sayur dapat diberikan 1/3 gelas, setelah dimasak, per harinya.

Untuk buah-buahan dapat diberikan setengah potong atau seperempat gelas buah segar dan sebagai pelengkap dapat diberikan produk dairy seperti susu, yoghurt sekitar 2 sampai 3 gelas per hari atau satu porsinya sama dengan 250 mililiter.

Tag serat pertumbuhan anak bayi Kesehatan Anak

Terkini