Janin Cegukan dalam Kandungan? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

Walaupun masih berupa janin, namun Si Kecil juga bisa cegukan sewaktu di rahim ibu. Semakin bertambah usia kehamilan, semakin besar pula janin ibu hamil.

Semakin bertambah usia kehamilan, gerakannya pun menjadi lebih kuat. Janin tidak hanya bisa menendang, berguling, atau memukul, tapi juga dapat cegukan.

Melansir The Bump, Brandi Ring, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Mile High OB-GYN di Denver menjelaskan bahwa cegukan janin aktivasi saraf yang mengontrol diafragma.

Menurut Carolyn Kay, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan, sulit menentukan penyebab janin cegukan di dalam rahim. Pasalnya, itu bisa menjadi pertanda baik dan bagian alami dari kehamilan.

"Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, cegukan janin dapat mengindikasikan masalah pada kehamilan atau janin," ujar Kay dikutip pada Rabu (22/2/2023).

Menurut salah satu artikel peneliti tahun 2012 di BMC Pregnancy and Childbirth, disebutkan bahwa cegukan dalam rahim mungkin disebabkan kompresi tali pusat.

Cegukan yang memburuk selama tiga hingga empat minggu mendekati tanggal jatuh tempo, bisa jadi karena masalah tali pusat yang memerlukan perhatian dokter.

Jika bumil khawatir dengan cegukan janin, dokter Kay menyarankan untuk menghubungi dokter agar dapat memeriksakan kesehatan janin. 

Namun ibu hamil tidak perlu khawatir jika sedang mengalami janin yang cegukan. Bumil bisa coba beberapa tips ini untuk mengurangi gerakan janin yang membuat tidak nyaman:

1. Menggunakan bantal untuk menopang benjolan dan mengurangi tekanan dari tulang belakang

2. Tetap terhidrasi dengan minum banyak air karena cegukan juga bisa berkembang saat bumil kekurangan cairan.

3. Berjalanlah saat merasakan gerakan ritmis dari cegukan. Ini akan menggeser posisi bayi dan melemaskan diafragma. Ini bahkan bisa membuat janin tertidur.

4. Makan makanan yang bervariasi dan bergizi

5. Jangan menahan nafas untuk menghilangkan cegukan, karena bisa berbahaya bagi bayi.