health

Selasa, 13 Desember 2022

Hati-Hati Ya Bunda, Stunting Bisa Dipicu Menu MPASI yang Salah

Selain dampak fisik, stunting juga memengaruhi kemampuan kognitif anak.


Ery Syahria
Ilustrasi bayi [Pexels.com]

Masalah kekurangan gizi hingga pada anak patut diwaspadai para orangtua. Sayangnya sampai sekarang banyak orangtua yang tak menyadari hal tersebut.

Pada tingkat paling parah terkait kekurangan gizi, anak bisa alami stunting. stunting adalah masalah kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

stunting pada anak menyebabkan gangguan pertumbuhan. Badan anak yang terkena stunting jadi lebih rendah dari anak seusianya yang lain.

Selain dampak fisik, stunting juga memengaruhi kemampuan kognitif anak.

Salah satu penyebab stunting adalah pemberian menu makanan pendamping ASI (MPASI) yang kurang tepat, demikian dikutip dari laman Dream.

Seorang spesialis anak, dr. Agnes mengataan menu MPASI harus memperhatikan unsur mikronutrien dan makronutrien.

"Katanya MPASI tunggal itu adalah makanan pendamping ASI yang disarankan WHO dan diberikan pada dua minggu pertama. Padahal WHO tak pernah memberikan statement seperti itu," kata dr Agnes.

MPASI tunggal contohnya cuma memberikan satu makanan tertentu saja selama dua minggu. Misalnya hanya pisang, avokado atau apel. Pemberian MPASI semacam ini tidak tepat.

dr Agnes mengatakan kandungan menu MPASI harus sama gizinya dengan ASI.

"Seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral," ujar dia.

Berdasarkan catatannya, dr Agnes menyebut lemak kerap terabaikan saat pemberian MPASI. Padahal lemak sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.

dr Agnes menyarankan memberikan MPASI dengan kandungan lemak dan protein dari sumber hewani seperti ikan, daging atau ayam. Memadukan menu rumahan dengan menu makanan bayi kemasan juga disarankan. 

Tag Stunting Pencegahan Stunting

Terkini